PAN Buka Opsi Duet Airlangga-Zulhas jika Erick Thohir Tak Dipinang Prabowo atau Ganjar
Selasa, 06 Juni 2023 - 12:48 WIB
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka opsi mendorong Airlangga Hartarto -Zulkifli Hasan ( Zulhas ) menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Opsi itu jika Menteri BUMN Erick Thohir tidak dipinang Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
Diketahui, nama Erick Thohir disodorkan PAN ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar dan ke Partai Gerindra untuk menjadi tandem Prabowo. "Dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, PAN menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat," ujar Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, Selasa (6/6/2023).
Saleh menuturkan, selain nama yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi cawapres. Hal itu menurutnya sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres.
"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu, red). Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," jelas Saleh Daulay.
Terkait perolehan suara dan kursi kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri. Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129.
Perolehan tersebut kata Saleh melebihi batas minimun 20 persen, 115 kursi. Artinya, Golkar dan PAN saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
Dengan segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing.
Diketahui, nama Erick Thohir disodorkan PAN ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar dan ke Partai Gerindra untuk menjadi tandem Prabowo. "Dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, PAN menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat," ujar Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, Selasa (6/6/2023).
Saleh menuturkan, selain nama yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi cawapres. Hal itu menurutnya sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres.
"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu, red). Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," jelas Saleh Daulay.
Terkait perolehan suara dan kursi kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri. Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129.
Perolehan tersebut kata Saleh melebihi batas minimun 20 persen, 115 kursi. Artinya, Golkar dan PAN saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
Dengan segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing.
tulis komentar anda