Survei Y-Publica: 80,3 Persen Masyarakat Puas, Ingin Program Jokowi Berlanjut

Jum'at, 02 Juni 2023 - 04:08 WIB
Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi, menembus hingga 80,3 persen. Itu hasil survei Y-Publica. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA - Kurang dari setahun lagi bakal digelar Pilpres 2024 untuk memilih pemimpin nasional yang baru. Temuan survei Y-Publica menunjukkan, pada sisa penghujung pemerintahan periode kedua, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi, menembus hingga 80,3 persen.

Di antara yang menyatakan puas, sebanyak 9,0 persen merasa sangat puas. Sementara itu publik yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan Jokowi tercatat hanya 17,9 persen, di antaranya 1,2 persen sangat tidak puas. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 1,8 persen.





Tingginya tingkat kepuasan menunjukkan harapan besar publik untuk dilanjutkannya program-program pemerintahan Jokowi. Hal ini menjadi tantangan bagi para bakal calon presiden yang ingin berlaga, terutama capres yang menyerukan perubahan.

"Sebanyak 80,3 persen publik merasa puas terhadap pemerintahan Jokowi, mencerminkan arus besar keinginan masyarakat luas akan keberlanjutan program-program Jokowi," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Kamis (1/6/2023).

Menurut Rudi, setidaknya sejumlah nama bacapres yang mengklaim bakal melanjutkan program Jokowi pada pemerintahan berikutnya. Di antaranya adalah orang-orang di lingkaran kabinet, seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir.

Selain itu ada pula figur dengan latar belakang kepala daerah seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa. "Setidaknya nama-nama tersebut mendukung program-program pemerintahan pusat yang dipimpin Jokowi," Rudi menambahkan.

Di sisi lain, terdapat figur bacapres yang kerap melontarkan kritik dan bahkan dilabeli sebagai antitesis Jokowi, seperti mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lalu ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang notabene memang berasal dari kalangan oposisi.

"Bagi para capres yang berada pada kubu keberlanjutan, mereka dipaksa untuk adu gagasan yang melampaui standar tinggi Jokowi yang telah menjadi benchmark," tandas Rudi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More