Banyak Masyarakat Tak Percaya Data Corona Pemerintah, Ini Respons Istana
Kamis, 23 Juli 2020 - 20:09 WIB
JAKARTA - Istana memberikan respons terkait masih banyaknya masyarakat yang tak percaya pada data Covid-19 (virus Corona) milik pemerintah. Hal ini merujuk pada hasil survei Charta Politika bahwa 40,9% responden menyatakan tidak percaya pada data Corona pemerintah. Sementara 56,1% responden percaya dengan data tersebut.
(Baca juga: Update, 1.207 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)
"Saya pikir begini ya, kita itu kan melihat realita ya, realitanya seperti korban yang meninggal kan itu tidak bisa dibohongi. Semua proses pemakaman dan lain-lain bisa diikuti dan dimonitor," kata Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Kamis (23/7/2020).
Dia mengatakan hal seperti ini sebenarnya tidak perlu diramaikan. Menurutnya yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat. (Baca juga: Berimbang, Positif Covid-19 Tambah 1.906 Sembuh Naik 1.909)
"Menurut saya kita jangan hanya meramaikan dengan hal-hal seperti itu. Tapi yang perlu diramaikan adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon protokol itu agar tidak kendor," ungkapnya.
Dia menilai penting agar meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat tidak menganggap Covid-19 sudah selesai. "Jangan lagi diskusikan hal-hal yang seperti itu. Tetapi yang perlu kita angkat ke publik adalah bagaimana masyarakat tetap waspada agar tidak menganggap bahwa covid sudah selesai," pungkasnya.
(Baca juga: Update, 1.207 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)
"Saya pikir begini ya, kita itu kan melihat realita ya, realitanya seperti korban yang meninggal kan itu tidak bisa dibohongi. Semua proses pemakaman dan lain-lain bisa diikuti dan dimonitor," kata Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Kamis (23/7/2020).
Dia mengatakan hal seperti ini sebenarnya tidak perlu diramaikan. Menurutnya yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat. (Baca juga: Berimbang, Positif Covid-19 Tambah 1.906 Sembuh Naik 1.909)
"Menurut saya kita jangan hanya meramaikan dengan hal-hal seperti itu. Tapi yang perlu diramaikan adalah bagaimana meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon protokol itu agar tidak kendor," ungkapnya.
Dia menilai penting agar meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat tidak menganggap Covid-19 sudah selesai. "Jangan lagi diskusikan hal-hal yang seperti itu. Tetapi yang perlu kita angkat ke publik adalah bagaimana masyarakat tetap waspada agar tidak menganggap bahwa covid sudah selesai," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda