SBY Sebut Akan Chaos Bila Sistem Pemilu Tertutup, PDIP: Pemimpin Tak Perlu Menakut-nakuti
Senin, 29 Mei 2023 - 20:19 WIB
JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) menyebut, bila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 akan terjadi chaos. Hal ini kemudian direspons Sekretaris Jenderal PDIP , Hasto Kristiyanto.
"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat," kata Hasto saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan. Hasto pun mencontohkan pemimpin dapat bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Menurutnya, chaos atau kekacauan politik dapat terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan dan menyalahgunakan kekuasaan hingga kecurangan pemilu.
"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum Pemilu dilaksanakan," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI, SBY merespon isu MK akan memutus gugatan sistem proporsional Pemilu menjadi tertutup. Hal ini menanggapi pernyataan yang disampaikan mantan Wamenkumham, Denny Indrayana.
SBY melayangkan tiga hal berkaitan dengan sistem Pemilu yang hendak diputuskan MK. Ia mengira, hal ini mungkin juga menjadi pertanyaan mayoritas rakyat Indonesia dan mayoritas partai-partai politik.
"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat," kata Hasto saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan. Hasto pun mencontohkan pemimpin dapat bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Menurutnya, chaos atau kekacauan politik dapat terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan dan menyalahgunakan kekuasaan hingga kecurangan pemilu.
"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum Pemilu dilaksanakan," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI, SBY merespon isu MK akan memutus gugatan sistem proporsional Pemilu menjadi tertutup. Hal ini menanggapi pernyataan yang disampaikan mantan Wamenkumham, Denny Indrayana.
Baca Juga
SBY melayangkan tiga hal berkaitan dengan sistem Pemilu yang hendak diputuskan MK. Ia mengira, hal ini mungkin juga menjadi pertanyaan mayoritas rakyat Indonesia dan mayoritas partai-partai politik.
tulis komentar anda