Jenderal Polisi Bintang 2 Ini Jadi Guru Besar Ke-241 Muhammadiyah

Minggu, 28 Mei 2023 - 08:16 WIB
Guru besar, kata Haedar, harus mampu mengolah tiga modal nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk teraktualisasi menjadi keadaban publik. Tiga hal itu antara lain adalah nilai Pancasila sebagai dasar negara, nilai agama yang telah hidup di tubuh bangsa selama berabad-abad, dan nilai kebudayaan luhur yang hidup di setiap daerah dan berakumulasi menjadi kebudayaan nasional.

“Nah potensi nilai luhur itu harus terus didorong, dikapitalisasi dan diciptakan eksosistemnya. Nah peran kaum akademik adalah terus mentransfer nilai-nilai moralitas itu agar jadi moralitas publik. Menanamkan kepercayaan, amanah, etika, dan segala (standar) baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas,” ujarnya.

Kedua, peran mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanggung jawab ini, kata Haedar, perlu dipacu mengingat daya saing manusia Indonesia masih terpuruk di posisi enam di tingkat Asia Tenggara.

“Dan ini memerlukan usaha optimalisasi dan akselerasi dari seluruh lembaga pandidikan kita. Kampus harus jadi pusat untuk terus mentransfer nilai-nilai pencerdasan. Banyak anak-anak bangsa kita yang potensial, tapi perlu ekosistem dan sistem untuk menjadi sesuai cita-cita para pendiri bangsa, yaitu anak yang cerdas, mampu mencerdaskan kehidupan bangsanya,” kata Haedar.

Ketiga, tanggung jawab peran sosial. Di masa disrupsi seperti saat ini, guru besar harus menjadi teladan yang kokoh dan objektif dalam menjaga serta membimbing masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai baik-buruk, benar-salah, dan pantas-tidak pantas sebagaimana adanya.

“Kita juga harus terus dengan kesabaran, kesungguhan untuk mengajak, melatih dan memberi teladan lewat proses pencerdasan akal budi dan warga bangsa. Saya yakin gerakan ini harus jadi tanggungjawab kolektif kita termasuk bagi ormas-ormas keagamaan,” tuturnya.

Keempat, peran transformasi kehidupan kebangsaan. Potensi yang dimiliki baik dari segi SDA maupun SDM kata Haedar harus menjadi perhatian para guru besar untuk mentransformasikannya secara akseleratif dan progresif.

“Maka dunia pendidikan perlu terkoneksi dengan seluruh institusi negara dan komponen bangsa untuk jadi pilar strategis memajukan Indonesia yang dalam diksi Muhammadiyah itu satu paket, Memajukan Indonesia Dan Mencerahkan Semesta,” jelasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More