Politisi PKB Lukman Edy Soroti Rekomendasi Musra Relawan Jokowi

Selasa, 16 Mei 2023 - 11:40 WIB
Politisi Senior PKB Lukman Edy menyoroti hasil musra yang digelar relawan Jokowi sudah selesai dilaksanakan di 28 daerah dan 1 kali di luar negeri. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar Relawan Jokowi sudah selesai dilaksanakan di 28 daerah dan 1 kali di luar negeri. Musra tersebut menghasilkan rekomendasi beberapa nama capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 yang diserahkan kepada Jokowi.

Politisi Senior Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Lukman Edy menyoroti hasil musra tersebut. Dia melihat pelaksanaan dan pemberian rekomendasi nama-nama capres dan cawapres itu terlalu terburu-buru. Alhasil terkesan mengabaikan proses yang dilakukan oleh partai politik.

"Kita dengar pidato Pak Jokowi, menegaskan jangan grasa-grusu, jangan buru-buru. Karena sesuai konstitusi, prosesnya melalui parpol. Pak Jokowi sangat menghormati itu," kata Lukman Edy melalui keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).



Pesan Jokowi itu, kata Lukman, merupakan sinyal bahwa apa yang dilakukan musra itu membuat tidak nyaman dirinya. Karena pada satu sisi, Jokowi juga sudah merancang peralihan kekuasaan yang berkesinambungan.

"Pak Jokowi beberapa kali mengumpulkan para ketum parpol. Itu dalam rangka memastikan adanya kesinambungan kepemimpinan. Pak Jokowi sangat ingin suksesi berlangsung soft dan sesuai mekanisme, yakni melalui parpol. Ada kekhawatiran dari Pak Jokowi, hasil musra bisa menggangu apa yang saat ini telah beliau lakukan," sambung salah satu Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tersebut.

Lukman Edy juga menyoroti soal nama-nama yang menjadi rekomendasi musra. Khususnya pada posisi cawapres. Tersingkirnya nama Menteri BUMN Erick Thohir, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi pertanyaan yang besar.

Begitu juga dengan munculnya nama Ketua Kadin Arsyad Rasyid yang tiba-tiba saja muncul. Padahal selama ini tidak pernah disebut-sebut oleh lembaga survei.

"Membingungkan dan mengagetkan, nama Erick tidak masuk. Padahal dalam survei manapun selalu masuk cawapres potensial. Dan jangan lupa posisi Erick sebagai salah satu Jokowi's men. Rasanya sulit diterima akal, kalau tidak jadi pertimbanhan para relawan," terangnya. "Apakah mungkin musra menangkap dan menyerap sesuatu yang tersembunyi, bisa juga sih."
(poe)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More