Tak Ada Capres Dominan di Pilpres 2024, Salah Pilih Cawapres Bisa Tergelincir
Sabtu, 13 Mei 2023 - 10:57 WIB
Misalnya, hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC). Dalam survei itu, tren elektabilitas Anies Baswedan mengalami penurunan, sedangkan Prabowo Subianto cenderung stagnan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan dukungan kepada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 39,2 persen dalam dua tahun terakhir, dari Mei 2021 ke Mei 2023. Sedangkan Anies cenderung menurun dari 23,5 persen manjadi 19,7 persen. Adapun Prabowo cenderung stagnan dari 34,1 persen menjadi 32,1 persen.
Sementara itu, hasil berbeda dari survei terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN). Elektabilitas Prabowo Subianto unggul dalam survei terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) secara head to head melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
SPIN membeberkan tiga alasan Prabowo keluar sebagai pemenang jika dihadapkan dengan Ganjar atau Anies. “Jika terjadi head to head antara Prabowo vs Ganjar, pemilih Jokowi akan terbelah antara Ganjar dan Prabowo. Sementara, pemilih Anies akan bermigrasi ke Prabowo ketimbang Ganjar,” kata Direktur SPIN Igor Dirgantara, Senin (8/5/2023).
Adapun, jika head to head terjadi antara Prabowo dan Anies, mantan Danjen Kopassus tersebut juga akan keluar sebagai pemenang lantaran pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 ditambah dengan pemilih Jokowi dan Ganjar cenderung berpihak pada Prabowo ketimbang Anies.
Sedangkan berdasarkan hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 11-17 April 2023 menunjukkan ada tiga tokoh yang memperoleh elektabilitas tertinggi. Posisi pertama ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan suara sebanyak 27,5 persen.
Kemudian di posisi kedua adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan suara sebanyak 25,1 persen. Sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh Anies Baswedan dengan suara 18,8 persen.
"Jadi saya mengatakan meskipun ada dinamika di bulan April, tapi ketiga calon masih memiliki potensi unggul artinya tiga nama ini tidak ada yang menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi lewat channel YouTube Indikator Politik, Minggu (30/4/2023)
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan dukungan kepada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 39,2 persen dalam dua tahun terakhir, dari Mei 2021 ke Mei 2023. Sedangkan Anies cenderung menurun dari 23,5 persen manjadi 19,7 persen. Adapun Prabowo cenderung stagnan dari 34,1 persen menjadi 32,1 persen.
Sementara itu, hasil berbeda dari survei terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN). Elektabilitas Prabowo Subianto unggul dalam survei terbaru lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) secara head to head melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
SPIN membeberkan tiga alasan Prabowo keluar sebagai pemenang jika dihadapkan dengan Ganjar atau Anies. “Jika terjadi head to head antara Prabowo vs Ganjar, pemilih Jokowi akan terbelah antara Ganjar dan Prabowo. Sementara, pemilih Anies akan bermigrasi ke Prabowo ketimbang Ganjar,” kata Direktur SPIN Igor Dirgantara, Senin (8/5/2023).
Adapun, jika head to head terjadi antara Prabowo dan Anies, mantan Danjen Kopassus tersebut juga akan keluar sebagai pemenang lantaran pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 ditambah dengan pemilih Jokowi dan Ganjar cenderung berpihak pada Prabowo ketimbang Anies.
Sedangkan berdasarkan hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 11-17 April 2023 menunjukkan ada tiga tokoh yang memperoleh elektabilitas tertinggi. Posisi pertama ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan suara sebanyak 27,5 persen.
Kemudian di posisi kedua adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan suara sebanyak 25,1 persen. Sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh Anies Baswedan dengan suara 18,8 persen.
"Jadi saya mengatakan meskipun ada dinamika di bulan April, tapi ketiga calon masih memiliki potensi unggul artinya tiga nama ini tidak ada yang menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi lewat channel YouTube Indikator Politik, Minggu (30/4/2023)
tulis komentar anda