Parpol Parlemen Pendukung Ganjar Disebut Segera Gabung Koalisi Besar

Kamis, 11 Mei 2023 - 08:40 WIB
Satu parpol parlemen yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 dikabarkan segera bergabung dengan koalisi besar yang diinisiasi PKB dan Partai Golkar. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Satu partai politik (parpol) parlemen yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024 dikabarkan segera bergabung dengan koalisi besar yang diinisiasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar. PKB sendiri telah menyatakan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres nanti.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP PKB Faisol Riza kepada wartawan dalam pertemuan perwakilan Partai Golkar dan PKB di kawasan Senayan, Rabu (10/5/2023). Menurutnya, Golkar dan PKB akan terus memperluas keanggotaan koalisi besar. Saat ini sudah ada parpol parlemen yang tertarik bergabung dan sebelumnya mendukung Ganjar.

"Kalau saya sebut ada partai parlemen yang sudah tertarik untuk bergabung ke sini pasti teman-teman menebak-nebak apa, sebaiknya saya sampaikan. Tapi memang sudah ada pembicaraan untuk bergabungnya satu partai parlemen di koalisi yang diperluas ini, cukup banyak dan sangat menarik. Malah ada kemungkinan partai apa yang kabarnya dari awal pendukung Ganjar juga akan berbalik untuk bergabung di koalisi ini," kata Faisol dikutip, Kamis (11/5/2023).



Menurut Faisol, untuk memenangkan Pilpres 2024 membutuhkan tenaga dan sumber daya yang besar. Karena parpol yang ada kurang besar tenaganya, maka pihaknya mengajak parpol lain untuk ikut masuk barisan dan memenangkan pilpres secara elegan, demokratis, dan bermartabat.

Menurut Ketua Komisi VI DPR ini, cara menang ini yang menjadi pembeda antara koalisi besar dengan koalisi lainnya. Dengan pengalaman Partai Golkar yang usianya paling tua dan memiliki jaringan merata di seluruh Indonesia, ditambah kekuatan PKB yang basis utamanya di Pulau Jawa, akan menjadi kekuatan serius untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Ini akan menjadi tenaga penggerak ya serius, yang besar di pilpres, dan para pemilih terbesar pilpres yang ada di pulau Jawa ini, kita kawinkan dengan sungguh-sungguh dengan serius," katanya.



Di sisi lain, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pesimistis wacana koalisi besar di Pilpres 2024 terwujud. "Saya sudah jawab kemarin, bahwa itu suatu ide wacana yang baik, tapi secara pelaksanaan politiknya sulit," kata JK usai ditemui Cak Imin di Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023) malam.

JK mengatakan, minimal ada tiga nama pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu. Karena itu, wacana koalisi besar yang hanya akan berujung pada dua calon presiden akan sulit terwujud.

"Karena tidak mudah untuk dalam jumlah semuanya akan bersatu dalam 1 calon. Dan ini namanya pemilu, kalau calonnya cuma 1 atau 2 itu tidak dibenarkan, dalam sejarah di Indonesia tidak pernah terjadi. Minimal 3 (calon). Demokrasi berjalan, tidak bisa dipaksakan. Kepentingannya berbeda," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More