Darah Mendidih karena Dihina, Jenderal Soemitro Nyaris Sobek Mulut Perempuan Gerwani
Kamis, 11 Mei 2023 - 06:05 WIB
Koordinator Spri yakni Mayjen Alamsjah Ratu Perwiranegara. Dua orang lainnya yakni Ali Moertopo dan Yoga Sugama. Meskipun Spri akhirnya dibubarkan pada 1968 karena kritik keras mahasiswa, lingkaran dalam Soeharto itu tak benar-benar hilang.
“Ali Moertopo diangkat jadi Asisten Pribadi (Aspri) Soeharto. Opsus di bawah Ali terus menjalankan ‘operasi khusus’ atas nama presiden meskipun terdapat oposisi dari sejumlah perwira senior (terutama Soemitro),” kata Jenkins dalam ‘Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer Indonesia 1975-1983’ (hal 28).
Pada akhirnya, gara-gara peristiwa Malari, Soemitro mengundurkan diri dari jabatannya. Itu sekaligus mengakhiri karier militernya. Dia mengutarakan langsung pengunduran diri itu ke Soeharto di Istana, tak lama setelah PM Tanaka kembali ke Jepang.
“Pak saya minta maaf. Saya sudah berbuat apa yang bisa saya lakukan. Semua ini tanggung jawab saya. Karena itu, izinkan saya mengundurkan diri,” tutur Mitro.
“Ali Moertopo diangkat jadi Asisten Pribadi (Aspri) Soeharto. Opsus di bawah Ali terus menjalankan ‘operasi khusus’ atas nama presiden meskipun terdapat oposisi dari sejumlah perwira senior (terutama Soemitro),” kata Jenkins dalam ‘Soeharto & Barisan Jenderal Orba: Rezim Militer Indonesia 1975-1983’ (hal 28).
Pada akhirnya, gara-gara peristiwa Malari, Soemitro mengundurkan diri dari jabatannya. Itu sekaligus mengakhiri karier militernya. Dia mengutarakan langsung pengunduran diri itu ke Soeharto di Istana, tak lama setelah PM Tanaka kembali ke Jepang.
“Pak saya minta maaf. Saya sudah berbuat apa yang bisa saya lakukan. Semua ini tanggung jawab saya. Karena itu, izinkan saya mengundurkan diri,” tutur Mitro.
(rca)
tulis komentar anda