Sikapi Perbedaan 1 Syawal, Ketua PP Muhammadiyah: Tak Ada Masalah, Semua Diakomodasi
Jum'at, 21 April 2023 - 10:46 WIB
JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut pemerintah mengakomodasi segala bentuk perbedaan di tengah masyarakat. Termasuk perbedaan dalam penentuan 1 Syawal 1444 H.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendy seusai melaksanakan Salat Idulfitri di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023).
"Perbedaan itu biasa dan pemerintah mengakomodasi semua, jadi tidak ada yang didiskriminasi. Tapi pemerintah harus mengambil keputusan karena tidak mungkin tidak mengambil keputusan," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut menyebut, masyarakat Muhammadiyah dapat melaksanakan Salat Idulfitri dengan baik dan khusyuk di seluruh daerah. "Buktinya saya hari ini juga sebagai Menko PMK juga melaksanakan Salat Ied pada gelombang pertama," tambahnya.
Muhadjir menambahkan, di tengah perbedaan pelaksanaan Shalat Idulfitri sudah sewajarnya masyarakat tetap saling memberikan selamat satu dengan yang lain. "Kalau yang melaksanakan gelombang kedua besok ya tentu saja kita ucapkan selamat. Saling memberikan selamat, tidak ada masalah," katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.
Penetapan ini termuat dalam maklumat PP Muhammadiyah yang disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti di acara Konferensi Pers Maklumat PP Muhammadiyah
“Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, Zulhijjah 1444 H di kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Kota Yogyakarta 6 Februari 2023.
Sedangkan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, hasil sidang isbat memutuskan Idulfitri 1444 hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
"Sidang Isbat kita sempat tertunda karena menunggu laporan dari Aceh. Sidang Isbat secara mufakat 1 Syawal1444 Hijriah jatuh pada Sabtu 22 April 2023," ucap Menag Yaqut seusai memimpin sidang isbat secara tertutup, di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta, Kamis, 20 April 2023.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendy seusai melaksanakan Salat Idulfitri di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023).
"Perbedaan itu biasa dan pemerintah mengakomodasi semua, jadi tidak ada yang didiskriminasi. Tapi pemerintah harus mengambil keputusan karena tidak mungkin tidak mengambil keputusan," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut menyebut, masyarakat Muhammadiyah dapat melaksanakan Salat Idulfitri dengan baik dan khusyuk di seluruh daerah. "Buktinya saya hari ini juga sebagai Menko PMK juga melaksanakan Salat Ied pada gelombang pertama," tambahnya.
Baca Juga
Muhadjir menambahkan, di tengah perbedaan pelaksanaan Shalat Idulfitri sudah sewajarnya masyarakat tetap saling memberikan selamat satu dengan yang lain. "Kalau yang melaksanakan gelombang kedua besok ya tentu saja kita ucapkan selamat. Saling memberikan selamat, tidak ada masalah," katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.
Penetapan ini termuat dalam maklumat PP Muhammadiyah yang disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti di acara Konferensi Pers Maklumat PP Muhammadiyah
“Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, Zulhijjah 1444 H di kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Kota Yogyakarta 6 Februari 2023.
Sedangkan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, hasil sidang isbat memutuskan Idulfitri 1444 hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
"Sidang Isbat kita sempat tertunda karena menunggu laporan dari Aceh. Sidang Isbat secara mufakat 1 Syawal1444 Hijriah jatuh pada Sabtu 22 April 2023," ucap Menag Yaqut seusai memimpin sidang isbat secara tertutup, di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta, Kamis, 20 April 2023.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda