Anas Urbaningrum Ziarah ke Makam Nurcholish Madjid, Taufiq Kiemas hingga BJ Habibie
Rabu, 19 April 2023 - 13:52 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Anas Urbaningrum bersama para sahabatnya ziarah ke makam sejumlah tokoh nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Makam yang diziarahi Anas antara lain, makam Nurcholish Madjid, Taufiq Kiemas, hingga BJ Habibie.
Sebelumnya, Anas sudah lebih dulu berziarah ke makam Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno di Blitar dan dilanjutkan ke Tanah Kusir tempat Bung Hatta dimakamkan. Safari ziarah ini dilakukan setelah Anas bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.
Setelah Bung Karno dan Bung Hatta, Anas kemudian memutuskan untuk berziarah ke makam mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie. Menurutnya, BJ Habibie merupakan salah satu tokoh Indonesia yang berjasa di masa transisi.
"Pak Habibie adalah tokoh yang menjadi Presiden di masa transisi, masa sulit yang membutuhkan panduan detail agar Indonesia bisa keluar dari krisis dan sekaligus membangun rezim politik baru berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi," kata Anas di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2023).
"Pak Habibie akan dikenang sebagai tokoh negarawan yang meskipun waktunya singkat dalam memimpin bangsa ini, tetapi mewariskan legacy yang indah dalam bidang demokrasi, HAM dan stabilisasi ekonomi," sambungnya.
Sedangkan sosok Nurcholish Madjid merupakan sosok senior yang banyak menelurkan ide-ide kebangsaan di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas menilai Cak Nur sapaan karib Nurcholish Madjid banyak berkontribusi dalam segi ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
"Cak Nur adalah senior, panutan dan ideolog HMI. Beliau telah berani mengambil posisi sebagai penarik gerbong pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang berkontribusi besar untuk menganyam ke-Islaman dan ke-Indonesiaan," urai Anas.
"Pemikiran-pemikiran terobosan Cak Nur telah berhasil mendamaikan ketegangan antara hijau dan merah putih. Bahwa Islam dan Indonesia harus dilafalkan dalam satu nafas, sehingga bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin," imbuhnya.
Sementara Taufiq Kiemas adalah bapak sekaligus penghulu para aktivis. Anas menilai banyak pelajaran dan ilmu yang pernah dihasilkan oleh Taufiq Kiemas khususnya, bagi para aktivis di Indonesia.
"Banyak aktivis dari berbagai latar belakang yang mendapatkan sentuhan untuk maju dari Pak TK. Khusus bagi saya yang mantan aktivis HMI, Pak TK adalah juga senior yang punya perhatian besar dan sekaligus anggota Kehormatan KAHMI. Karena banyak hal kebaikan itulah, maka Pak TK akan selalu dikenang dengan indah," ucapnya.
Sebelumnya, Anas sudah lebih dulu berziarah ke makam Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno di Blitar dan dilanjutkan ke Tanah Kusir tempat Bung Hatta dimakamkan. Safari ziarah ini dilakukan setelah Anas bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.
Setelah Bung Karno dan Bung Hatta, Anas kemudian memutuskan untuk berziarah ke makam mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie. Menurutnya, BJ Habibie merupakan salah satu tokoh Indonesia yang berjasa di masa transisi.
"Pak Habibie adalah tokoh yang menjadi Presiden di masa transisi, masa sulit yang membutuhkan panduan detail agar Indonesia bisa keluar dari krisis dan sekaligus membangun rezim politik baru berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi," kata Anas di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga
"Pak Habibie akan dikenang sebagai tokoh negarawan yang meskipun waktunya singkat dalam memimpin bangsa ini, tetapi mewariskan legacy yang indah dalam bidang demokrasi, HAM dan stabilisasi ekonomi," sambungnya.
Sedangkan sosok Nurcholish Madjid merupakan sosok senior yang banyak menelurkan ide-ide kebangsaan di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas menilai Cak Nur sapaan karib Nurcholish Madjid banyak berkontribusi dalam segi ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
"Cak Nur adalah senior, panutan dan ideolog HMI. Beliau telah berani mengambil posisi sebagai penarik gerbong pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang berkontribusi besar untuk menganyam ke-Islaman dan ke-Indonesiaan," urai Anas.
"Pemikiran-pemikiran terobosan Cak Nur telah berhasil mendamaikan ketegangan antara hijau dan merah putih. Bahwa Islam dan Indonesia harus dilafalkan dalam satu nafas, sehingga bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin," imbuhnya.
Sementara Taufiq Kiemas adalah bapak sekaligus penghulu para aktivis. Anas menilai banyak pelajaran dan ilmu yang pernah dihasilkan oleh Taufiq Kiemas khususnya, bagi para aktivis di Indonesia.
"Banyak aktivis dari berbagai latar belakang yang mendapatkan sentuhan untuk maju dari Pak TK. Khusus bagi saya yang mantan aktivis HMI, Pak TK adalah juga senior yang punya perhatian besar dan sekaligus anggota Kehormatan KAHMI. Karena banyak hal kebaikan itulah, maka Pak TK akan selalu dikenang dengan indah," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda