Rieke Diah Pitaloka Usul Negara Asia Afrika Kumpulkan Informasi Akurat dan Efektif

Selasa, 18 April 2023 - 21:55 WIB
Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka saat menjadi pembicara dalam Bincang Arsip: Memperingati 68 tahun Konferensi Asia-Afrika, Selasa (18/4/2023). Foto/Istimewa
JAKARTA - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka mengusulkan negara-negara Asia-Afrika yang dulu pernah menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) kembali bersatu dan mengumpulkan informasi secara benar, akurat, dan efektif. Dia mengajak negara-negara Asia-Afrika berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui teknologi informasi.

Sebab, Rieke menilai perang yang terjadi saat ini bukan lagi sekadar kontak fisik, dan senjata api, melainkan juga perang data, dan informasi. "Rasanya tidak berlebihan jika kita menawarkan proses pengarsipan global dengan instrument GPT (Generative Pre-Trained Transformer)," kata Rieke saat menjadi pembicara dalam Bincang Arsip: Memperingati 68 tahun Konferensi Asia-Afrika, Selasa (18/4/2023).

Dia melanjutkan, asalkan proses pengarsipan global dengan instrumen GPT itu tetap harus mengedepankan perspektif moral dan etika, sebagaimana yang ditawarkan Bung Karno di KAA. "Hidup kemasyarakatan, pemerintahan dan ketatanegaraan perlu didasarkan pada kode moralitas dan etika, yang tertinggi. Dan dalam politik kode moralitas tertinggi ialah subordinasi, ketertundukan segala sesuatu kepada keselamatan umat manusia,” kata Rieke mengulang pernyataan Bung Karno.



Dia mengatakan, dengan cara pandang ini, maka pengumpulan informasi sebagai proses pengarsipan di era kontemporer yang memanfaatkan GPT, dapat digunakan sebagai instrumen konfirmasi kebenaran, keakuratan, keefektifan positif atas informasi yang disajikan. "Perspektif tersebut sangat penting dalam menghadapi konstelasi geopolitik saat ini, termasuk untuk menjawab tantangan narasi ketakutan dunia akan gelap," tuturnya.



Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa kalangan belakangan ini meramalkan bahwa di 2023 dunia akan masuk ke masa gelap termasuk Indonesia. Bahkan, lanjut dia, ramalan semacam itu berulang-ulang disampaikan oleh berbagai pihak.

"Analisis ini diutarakan para pihak pemilik kekuatan dalam percaturan politik global, yang agaknya menular ke segelintir elite di Republik tercinta ini," imbuhnya.

Dia pun menekankan bahwa ramalan tersebut di satu sisi harusnya membuat bangsa Indonesia dan negara-negara Asia-Afrika menjadi lebih waspada dan segera merumuskan strategi untuk menghadapi dan mengatasinya. Di sisi lain, dia jadi bertanya-tanya apakah ramalan ini hasil analisis yang dalam, agar dunia tak masuk ke masa gelap.

“Atau, justru skenario yang telah dirancang oleh para ahli yang ditugaskan sebagai ahli nujum," ucap Rieke.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More