Covid-19 Varian Baru Masuk RI, DPR Minta Vaksinasi Booster Ditingkatkan Lagi
Senin, 17 April 2023 - 21:29 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago meminta program vaksinasi nasional terutama booster kembali ditingkatkan. Pasalnya, kasus baru Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus sudah terdeteksi di Indonesia.
Dirinya mengaku sejak awal sudah mewanti-wanti mengenai ancaman kenaikan kasus Covid-19. Hal tersebut pernah disampaikannya saat rapat Komisi IX DPR dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Inilah saya bilang sejak bulan pertama Covid-19 dinyatakan naik kasusnya oleh Menkes. Saya sudah wanti-wanti untuk terus melanjutkan vaksinasi booster," ujar Irma, Senin (17/4/2023).
Saat ini dirinya menerima informasi program vaksinasi booster tidak di semua daerah ada. Dia berpendapat, ini tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan layanan tersebut.
Karena, vaksin booster merupakan salah satu palang pintu bagi penyebaran Covid-19. Faktanya, masyarakat yang sudah mendapatkan dosis boster tidak bakal mengalami dampak parah dari Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah belum mencabut status darurat Covid-19. "Maka, seharusnya vaksinasi booster tetap terus dilaksanakan. Apalagi, menjelang Hari Raya Idulfitri tinggal hitungan hari. Silaturahmi Idulfitri biarkan berlangsung sebagaimana mestinya, namun harus tetap menerapkan disiplin 3M," tuturnya.
Diketahui, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi booster suntikan pertama sebanyak 68.685.977 atau 29,97% dari total sasaran 234.666.020, per Rabu, 12 April. Sedangkan capaian vaksinasi booster kedua 3.116.927 orang atau 1,33% dari total sasaran.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengajak seluruh lapisan masyarakat melengkapi dosis vaksin untuk mewujudkan mudik aman dan nyaman. Antibodi bakal menguat dengan vaksinasi dosis lengkap sehingga bisa mengurangi risiko berat akibat Covid-19.
"Sebelum kita mudik dan bertemu keluarga besar, bertemu orang luar, kita harus menyiapkan antibodi. Bagi yang belum dua-tiga kali suntik, belum booster pertama atau kedua, harus dilengkapi dulu supaya Indonesia tetap terjaga," ujar Reisa.
Dirinya mengaku sejak awal sudah mewanti-wanti mengenai ancaman kenaikan kasus Covid-19. Hal tersebut pernah disampaikannya saat rapat Komisi IX DPR dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Inilah saya bilang sejak bulan pertama Covid-19 dinyatakan naik kasusnya oleh Menkes. Saya sudah wanti-wanti untuk terus melanjutkan vaksinasi booster," ujar Irma, Senin (17/4/2023).
Saat ini dirinya menerima informasi program vaksinasi booster tidak di semua daerah ada. Dia berpendapat, ini tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan layanan tersebut.
Karena, vaksin booster merupakan salah satu palang pintu bagi penyebaran Covid-19. Faktanya, masyarakat yang sudah mendapatkan dosis boster tidak bakal mengalami dampak parah dari Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah belum mencabut status darurat Covid-19. "Maka, seharusnya vaksinasi booster tetap terus dilaksanakan. Apalagi, menjelang Hari Raya Idulfitri tinggal hitungan hari. Silaturahmi Idulfitri biarkan berlangsung sebagaimana mestinya, namun harus tetap menerapkan disiplin 3M," tuturnya.
Diketahui, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksinasi booster suntikan pertama sebanyak 68.685.977 atau 29,97% dari total sasaran 234.666.020, per Rabu, 12 April. Sedangkan capaian vaksinasi booster kedua 3.116.927 orang atau 1,33% dari total sasaran.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengajak seluruh lapisan masyarakat melengkapi dosis vaksin untuk mewujudkan mudik aman dan nyaman. Antibodi bakal menguat dengan vaksinasi dosis lengkap sehingga bisa mengurangi risiko berat akibat Covid-19.
"Sebelum kita mudik dan bertemu keluarga besar, bertemu orang luar, kita harus menyiapkan antibodi. Bagi yang belum dua-tiga kali suntik, belum booster pertama atau kedua, harus dilengkapi dulu supaya Indonesia tetap terjaga," ujar Reisa.
(rca)
tulis komentar anda