Menebak Pilihan PDIP di Pilpres 2024: Jadi Magnet atau Lone Wolf?
Senin, 17 April 2023 - 15:48 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) hingga saat ini belum mau buka-bukaan tentang arah koalisi Pilpres 2024 , termasuk siapa yang bakal dijagokan sebagai calon presidennya. Namun, PDIP lewat beberapa elitenya telah menyampaikan ingin bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain pada Pilpres 2024.
Di sisi lain, sejumlah parpol sedang mewacanakan Koalisi Besar alias gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Adapun KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara itu, KKIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Politikus Senior PDIP Hendrawan Supratikno tak mempermasalahkan adanya wacana pembentukan Koalisi Besar untuk Pilpres 2024.
"Intinya kami tentu akan bekerja sama dengan parpol lain. Karena kami sudah punya tiket, dan berangkat dari niat baik, maka kami percaya banyak yang akan berminat. Ibarat kereta api, lokomotifnya dengan enerji besar, sudah siap berangkat," ujar Hendrawan Supratikno, Jumat (14/4/2023).
Lalu, apakah PDIP menjadi magnet politik atau justru sendirian pada Pilpres 2024?
“Pertama, PDIP patut bersenang hati karena menjadi satu-satunya parpol yang berhak mengusung capres/cawapres sendiri,” kata Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Senin (17/4/2023).
Kedua, kata dia, melihat hasil riset sejumlah lembaga survei, elektabilitas PDIP juga sampai saat ini masih pada posisi teratas, meskipun belakangan ada sedikit penurunan. Ketiga, lanjut dia, PDIP punya kader potensial untuk diusung di Pilpres 2024.
“Modal besar ini menjadikan PDIP berada pada posisi strategis dan mampu menarik kelompok mana pun untuk ikut dalam gerbong koalisi. Meski demikian, PDIP tentu perlu waspada dan tak merasa puas diri karena sangat terlihat ada gerakan besar yang coba membayangi mereka, yakni KIB dan KKIR,” ujarnya.
Di sisi lain, sejumlah parpol sedang mewacanakan Koalisi Besar alias gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Adapun KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara itu, KKIR terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Politikus Senior PDIP Hendrawan Supratikno tak mempermasalahkan adanya wacana pembentukan Koalisi Besar untuk Pilpres 2024.
"Intinya kami tentu akan bekerja sama dengan parpol lain. Karena kami sudah punya tiket, dan berangkat dari niat baik, maka kami percaya banyak yang akan berminat. Ibarat kereta api, lokomotifnya dengan enerji besar, sudah siap berangkat," ujar Hendrawan Supratikno, Jumat (14/4/2023).
Lalu, apakah PDIP menjadi magnet politik atau justru sendirian pada Pilpres 2024?
“Pertama, PDIP patut bersenang hati karena menjadi satu-satunya parpol yang berhak mengusung capres/cawapres sendiri,” kata Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Senin (17/4/2023).
Kedua, kata dia, melihat hasil riset sejumlah lembaga survei, elektabilitas PDIP juga sampai saat ini masih pada posisi teratas, meskipun belakangan ada sedikit penurunan. Ketiga, lanjut dia, PDIP punya kader potensial untuk diusung di Pilpres 2024.
“Modal besar ini menjadikan PDIP berada pada posisi strategis dan mampu menarik kelompok mana pun untuk ikut dalam gerbong koalisi. Meski demikian, PDIP tentu perlu waspada dan tak merasa puas diri karena sangat terlihat ada gerakan besar yang coba membayangi mereka, yakni KIB dan KKIR,” ujarnya.
tulis komentar anda