Anggota DPR Imbau Masyarakat Waspadai Berbagai Bentuk Penipuan di Medsos
Jum'at, 07 April 2023 - 22:32 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Slamet Ariyadi mengimbau masyarakat mewaspadai berbagai bentuk penipuan melalui media sosial (medsos). Dia menuturkan, di era perkembangan teknologi yang semakin pesat berbagai kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder, atau bahkan hal-hal kecil yang diinginkan bisa dengan mudah didapatkan.
"Saat ini seringkali kita mendapatkan notifikasi di SMS maupun di WhatsApp dan media sosial lainnya dalam hal transaksi online yang marak dengan modus penipuan dan modus memberikan hadiah dan hal ini harus kita hindari," ujarnya dalam dialog Ngobrol Bareng Legislator, Jumat (7/4/2023).
Dia pun mengimbau kepada narasumber lainnya agar bisa mengupas secara tuntas cara penggunaan transaksi online yang efektif maupun dampak negatifnya agar dapat diketahui bersama. Dia berterima kasih kepada Kominfo karena sudah memberikan fasilitas dan membangun sinergi dan kerja sama untuk bisa memediasi, serta memberikan alternatif untuk bisa memberikan pemahaman terkait penggunaan medsos, transaksi online, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Allyvia Camelia selaku dosen Ilmu Komunikasi UTM dan Pengusaha Muda mengimbau bahwa dalam penggunaan transaksi online masyarakat harus bisa bijak. Menurutnya, alangkah baiknya jangan menggunakan fitur-fitur paylater karena mengantisipasi agar tidak terlilit pinjaman online karena fitur seperti itu ada biaya administrasi dan bunga.
Pengamat dan Pegiat Media Sosial Setyawati Molyna mengatakan, cerdas bertransaksi online dapat dimulai dengan sadar anggaran dan membandingkan produk. "Serta melakukan review serta memeriksa kembali pesanan hal tersebut akan menjadikan kita pelanggan online yang cerdas," katanya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak boleh tergiur dengan paylater atau promosi. "Kita harus sadar anggaran, apa yang akan kita beli dan apa yang akan dibelanjakan," pungkasnya.
"Saat ini seringkali kita mendapatkan notifikasi di SMS maupun di WhatsApp dan media sosial lainnya dalam hal transaksi online yang marak dengan modus penipuan dan modus memberikan hadiah dan hal ini harus kita hindari," ujarnya dalam dialog Ngobrol Bareng Legislator, Jumat (7/4/2023).
Dia pun mengimbau kepada narasumber lainnya agar bisa mengupas secara tuntas cara penggunaan transaksi online yang efektif maupun dampak negatifnya agar dapat diketahui bersama. Dia berterima kasih kepada Kominfo karena sudah memberikan fasilitas dan membangun sinergi dan kerja sama untuk bisa memediasi, serta memberikan alternatif untuk bisa memberikan pemahaman terkait penggunaan medsos, transaksi online, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Allyvia Camelia selaku dosen Ilmu Komunikasi UTM dan Pengusaha Muda mengimbau bahwa dalam penggunaan transaksi online masyarakat harus bisa bijak. Menurutnya, alangkah baiknya jangan menggunakan fitur-fitur paylater karena mengantisipasi agar tidak terlilit pinjaman online karena fitur seperti itu ada biaya administrasi dan bunga.
Pengamat dan Pegiat Media Sosial Setyawati Molyna mengatakan, cerdas bertransaksi online dapat dimulai dengan sadar anggaran dan membandingkan produk. "Serta melakukan review serta memeriksa kembali pesanan hal tersebut akan menjadikan kita pelanggan online yang cerdas," katanya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak boleh tergiur dengan paylater atau promosi. "Kita harus sadar anggaran, apa yang akan kita beli dan apa yang akan dibelanjakan," pungkasnya.
(abd)
tulis komentar anda