Pengamat: Jaga Marwah Megawati, PDIP Sebaiknya Tidak Gabung Koalisi Besar
Kamis, 06 April 2023 - 12:50 WIB
JAKARTA - PDIP sebaiknya tidak masuk dalam koalisi besar yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini penting untuk menjaga marwah Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Pandangan ini disampaikan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Menurutnya, masuknya PDIP ke koalisi besar bukan hal mudah.
Karena itu PDIP harus percaya diri mampu menang dengan mengusung sendiri pasangan capres. "Untuk menjaga marwah PDIP, Megawati Soekarnoputri sebaiknya tidak bergabung ke Koalisi Besar," kata Jamiluddin, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, persyaratan yang diajukan PDIP untuk kursi capres, tentu akan menyulitkan bagi Koalisi Besar. Sebab kata dia, Partai Gerindra sudah pasti tidak akan mau menerima persyaratan itu.
"Bagi Gerindra, Ketua Umumnya Prabowo Subianto sudah harga mati harus jadi capres. Karena itu, Gerindra bisa saja tarik diri bila PDIP bergabung ke Koalisi Besar tetap memaksakan capresnya dari mereka," ucapnya.
Belum lagi lanjut dia, Golkar yang juga menginginkan capres. Tentu hal itu juga akan menyulitkan keberlangsungan koalisi besar. Jadi, persyaratan yang diajukan PDIP tampaknya akan membuat Gerindra dan Golkar sulit menerimanya.
"Selain itu, kalau PDIP mau bergabung ke Koalisi Besar, mengindikasikan Jokowi berada di atas angin. PDIP secara tidak langsung sudah berada di bawah kendali Jokowi," tutur dia.
Pandangan ini disampaikan oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Menurutnya, masuknya PDIP ke koalisi besar bukan hal mudah.
Karena itu PDIP harus percaya diri mampu menang dengan mengusung sendiri pasangan capres. "Untuk menjaga marwah PDIP, Megawati Soekarnoputri sebaiknya tidak bergabung ke Koalisi Besar," kata Jamiluddin, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, persyaratan yang diajukan PDIP untuk kursi capres, tentu akan menyulitkan bagi Koalisi Besar. Sebab kata dia, Partai Gerindra sudah pasti tidak akan mau menerima persyaratan itu.
"Bagi Gerindra, Ketua Umumnya Prabowo Subianto sudah harga mati harus jadi capres. Karena itu, Gerindra bisa saja tarik diri bila PDIP bergabung ke Koalisi Besar tetap memaksakan capresnya dari mereka," ucapnya.
Belum lagi lanjut dia, Golkar yang juga menginginkan capres. Tentu hal itu juga akan menyulitkan keberlangsungan koalisi besar. Jadi, persyaratan yang diajukan PDIP tampaknya akan membuat Gerindra dan Golkar sulit menerimanya.
"Selain itu, kalau PDIP mau bergabung ke Koalisi Besar, mengindikasikan Jokowi berada di atas angin. PDIP secara tidak langsung sudah berada di bawah kendali Jokowi," tutur dia.
tulis komentar anda