7 Menteri Indonesia yang Berasal dari Bali, Nomor Terakhir Perempuan Mantan Atlet Tenis Meja
Kamis, 23 Maret 2023 - 19:31 WIB
Mengutip kepustakaan presiden perpusnas, I Gede Ardhika lahir di Singaraja, Bali, 15 Februari 1945. Ia merintis karier di bidang pariwisata setelah menyelesaikan pendidikan Manajemen Perhotelan di Institut Inrernasional Glion, Swiss pada 1969. Ia bertugas sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen houskeeping di Akademi Perhotelan Nasional (APN).
Setelah itu ia dipercaya mengemban jabatan, Pjs Direktur National Institute Bandung, Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa Dua, Balim, Plt Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata di Jakarta.
Ia kemudian Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata, Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Parpostel) Provinsi Bali, Kepala Pusdiklat Departemen Parpostel, dan Sekretaris Ditjen Pariwisata.
Kariernya terus menanjak menjadi Dirjen Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Di Era Reformasi ia dipilih menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid. I Gede Ardhika kembali dipercya menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri. I Gede Ardika meninggal dunia pada 20 Februari 2021.
FOTO/FACEBOOK
Ida Anak Agung Gde Agung merupakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia ke-8 atau pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Sebelumnya, pria kelahiran Gianyar, Bali, 24 Juli 1921 ini juga tercatat pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Negara Indonesia Timur pada masa Presiden Tjokorda Gde Raka Soekawati.
Sebagai seorang bangsawan di Bali, Ida Anak Agung Gde Agung berkesempatan mengenyam pendidikan hingga keluar negeri. Ia meraih Sarjana Hukum dari Rechtshoogeschool te Batavia dan Doktor bidang Sejarah dari Universitas Ultrecht, Belanda.
Di masa Presiden Soekarno, Ida Agung menempat sejumlah posisi. Selain Menlu, ahli sejarah ini pernah dipercaya menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Duta Besar RI di Belgia, Portugal, Prancis, dan Austria. Ida Agung meninggal dunia di Gianyar pada 22 April 1999.
Setelah itu ia dipercaya mengemban jabatan, Pjs Direktur National Institute Bandung, Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa Dua, Balim, Plt Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata di Jakarta.
Ia kemudian Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata, Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Parpostel) Provinsi Bali, Kepala Pusdiklat Departemen Parpostel, dan Sekretaris Ditjen Pariwisata.
Kariernya terus menanjak menjadi Dirjen Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. Di Era Reformasi ia dipilih menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Abdurrahman Wahid. I Gede Ardhika kembali dipercya menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri. I Gede Ardika meninggal dunia pada 20 Februari 2021.
3. Ida Anak Agung Gde Agung
FOTO/FACEBOOK
Ida Anak Agung Gde Agung merupakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia ke-8 atau pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Sebelumnya, pria kelahiran Gianyar, Bali, 24 Juli 1921 ini juga tercatat pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Negara Indonesia Timur pada masa Presiden Tjokorda Gde Raka Soekawati.
Sebagai seorang bangsawan di Bali, Ida Anak Agung Gde Agung berkesempatan mengenyam pendidikan hingga keluar negeri. Ia meraih Sarjana Hukum dari Rechtshoogeschool te Batavia dan Doktor bidang Sejarah dari Universitas Ultrecht, Belanda.
Di masa Presiden Soekarno, Ida Agung menempat sejumlah posisi. Selain Menlu, ahli sejarah ini pernah dipercaya menjabat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Duta Besar RI di Belgia, Portugal, Prancis, dan Austria. Ida Agung meninggal dunia di Gianyar pada 22 April 1999.
4. Ida Bagus Oka
tulis komentar anda