PBNU Tetapkan Awal Ramadan 1444 H Jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023

Rabu, 22 Maret 2023 - 18:52 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menetapkan awal Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis 23 Maret 2023. Foto/MPI
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan awal 1 Ramadan 1444H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Hal ini disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang disiarkan secara daring melalui YouTube TVNU, Rabu (22/3/2023).

"Atas dasar itu hilal tersebut maka dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadan 1444H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 Masehi," ucap Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan Tim Rukyatul hilal PBNU yang berada di koordinasi Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) pada Rabu 29 syaban 1444H bertepatan 22, Maret 2023 telah melakukan Rukyatul hilal di berbagai lokasi di seluruh Indonesia dan telah berhasil melihat hilal.





Sementara itu, LF PBNU memperkirakan hilal awal Ramadan 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +8 derajat 15 menit 56 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Pahing 22 Maret 2023 M pukul 00:25:22 WIB.



Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 6 menit 23 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 9 derajat 42 menit 10 detik. Sementara lama hilal 37 menit 06 detik.

Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan tinggi hilal mar’i 7 derajat 15 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 21 menit, dan lama hilal di atas ufuk 35 menit 42 detik.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi hilal mar’i 9 derajat 5 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 32 menit, dan lama hilal di atas ufuk 31 menit 42 detik.

"Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif, maka pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk. Tinggi hilal dan sudut elongasi juga sudah memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat,"ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More