Wapres: Polarisasi Merusak Negara, Strategi Pemenangan Pemilu Wajib Kedepankan Persatuan
Senin, 13 Maret 2023 - 15:18 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau partai politik atau peserta Pemilu 2024 tidak menggunakan strategi politik identitas yang dapat menyebabkan polarisasi sosial yang tajam di tengah masyarakat. Sebab, kata dia, strategi polarisasi itu merusak negara.
“Strategi polarisasi mungkin saja dapat memenangkan suara, tapi hal itu sekaligus juga merusak negara. Oleh karena itu, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang,” kata Wapres saat memberikan Keynote Speech pada acara Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St. Regis Hotel, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Dia memberikan contoh pada Pemilu 2019 telah terjadi polarisasi sosial yang tajam di masyarakat. Wapres mengatakan, sebagian pendukung parpol saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih beradu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global.
“Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan dan menjadi ujian yang mengancam bangsa kita. Pemilu seolah menjadi kontraproduktif karena berpotensi memecah-belah bangsa,” tegasnya.
Maka itu, Wapres meminta hal tersebut tidak terulang pada Pemilu 2024 karena sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi. Dia mengajak semua pihak untuk bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai, dan berkualitas.
“Pancasila kita genggam sebagai kunci dalam menghadapi Pemilu 2024. Kampanye pemilu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres meminta partai politik peserta Pemilu 2024 sebagai kendaraan politik para calon pemimpin ke depan dapat bersaing dengan beradu gagasan. Mengingat, pemilu sejatinya adalah ajang untuk menemukan pemimpin terbaik bangsa.
“Partai politik peserta pemilu mestinya berjuang merebut suara rakyat melalui suguhan gagasan-gagasan baru dan cemerlang,” tegas Wapres.
“Strategi polarisasi mungkin saja dapat memenangkan suara, tapi hal itu sekaligus juga merusak negara. Oleh karena itu, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang,” kata Wapres saat memberikan Keynote Speech pada acara Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St. Regis Hotel, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Dia memberikan contoh pada Pemilu 2019 telah terjadi polarisasi sosial yang tajam di masyarakat. Wapres mengatakan, sebagian pendukung parpol saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih beradu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global.
“Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan dan menjadi ujian yang mengancam bangsa kita. Pemilu seolah menjadi kontraproduktif karena berpotensi memecah-belah bangsa,” tegasnya.
Maka itu, Wapres meminta hal tersebut tidak terulang pada Pemilu 2024 karena sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi. Dia mengajak semua pihak untuk bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai, dan berkualitas.
“Pancasila kita genggam sebagai kunci dalam menghadapi Pemilu 2024. Kampanye pemilu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),” katanya.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Wapres meminta partai politik peserta Pemilu 2024 sebagai kendaraan politik para calon pemimpin ke depan dapat bersaing dengan beradu gagasan. Mengingat, pemilu sejatinya adalah ajang untuk menemukan pemimpin terbaik bangsa.
“Partai politik peserta pemilu mestinya berjuang merebut suara rakyat melalui suguhan gagasan-gagasan baru dan cemerlang,” tegas Wapres.
(rca)
tulis komentar anda