Koalisi Parpol Belum Tetapkan Capres-Cawapres karena PDIP
Jum'at, 17 Februari 2023 - 11:39 WIB
"Tetapi yang bisa kita tangkap adalah hadirnya lebih dua pasang calon ini saya kira akan menghadirkan iklim kompetisi yang baik. Sekaligus memberikan ruang bagi rakyat memberikan ruang baik bagi masyarakat sekaligus memberikan alternatif-alternatif pilihan bagi masyarakat untuk memilih, karena kita belajar dari 2019 lalu ini gejala divided society ini sangat tinggi sekali bahkan polarisasi masyarakat ini berlangsung secara ekstrem sekali, secara diametra bahkan pasca pemilu, ini tentu kita harus evaluasi bersama," tandasnya.
PDIP Tolak Bergabung Koalisi Perubahan
Satu-satunya parpol yang belum berkoalisi adalah PDIP. Ini wajar karena sebagai partai pemilik kursi parlemen terbanyak, posisi PDIP adalah menggandeng atau mengajak masuk, bukan sebaliknya. dalam dialog di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (16/2/2023), politikus PDIP Masinton Pasaribu kembali menegaskan komitmen PDIP untuk berkoalisi.
Menurut dia, PDIP dapat berkoalisi dengan koalisi mana pun kecuali satu, yaitu Koalisi Perubahan. "Maka penjajakan-penjajakan itu penting, kita menjajaki kerja sama dulu. Artinya kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu, tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf," kata Masinton.
Menanggapi hal ini, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani bisa memahaminya. "Bisa jadi secara pribadi beliau ada ketidaknyamanan untuk bersanding dengan partai oposisi atau dengan figur yang diusung sebagai Capres dari Koalisi Perubahan, yakni Mas Anies," tambah Kamhar.
"Apa pun alasan Bang Masinton, akan lebih bijak jika memahami pemeo dalam politik tak ada kawan dan lawan yang abadi, melainkan kepentingan. Serta segala sesuatunya mungkin dalam politik. Jika memahami ini mestinya sebagai politisi akan jauh dari cara pandang yang eksklusif," kata Kamhar.
PDIP Tolak Bergabung Koalisi Perubahan
Satu-satunya parpol yang belum berkoalisi adalah PDIP. Ini wajar karena sebagai partai pemilik kursi parlemen terbanyak, posisi PDIP adalah menggandeng atau mengajak masuk, bukan sebaliknya. dalam dialog di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (16/2/2023), politikus PDIP Masinton Pasaribu kembali menegaskan komitmen PDIP untuk berkoalisi.
Menurut dia, PDIP dapat berkoalisi dengan koalisi mana pun kecuali satu, yaitu Koalisi Perubahan. "Maka penjajakan-penjajakan itu penting, kita menjajaki kerja sama dulu. Artinya kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu, tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf," kata Masinton.
Menanggapi hal ini, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani bisa memahaminya. "Bisa jadi secara pribadi beliau ada ketidaknyamanan untuk bersanding dengan partai oposisi atau dengan figur yang diusung sebagai Capres dari Koalisi Perubahan, yakni Mas Anies," tambah Kamhar.
"Apa pun alasan Bang Masinton, akan lebih bijak jika memahami pemeo dalam politik tak ada kawan dan lawan yang abadi, melainkan kepentingan. Serta segala sesuatunya mungkin dalam politik. Jika memahami ini mestinya sebagai politisi akan jauh dari cara pandang yang eksklusif," kata Kamhar.
(muh)
tulis komentar anda