Rumah Sakit Rujukan Daerah Diminta Lebih Perhatikan Pasien Corona
Rabu, 15 Juli 2020 - 14:23 WIB
JAKARTA - Hingga saat ini kasus virus Corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 78.572. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Gugus Tugas Covid-19 untuk memberikan perhatian kepada delapan provinsi di Indonesia.
(Baca juga: Positif Covid-19 di 412 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Kasus)
Namun demikian, penanganan kasus Covid-19 di wilayah khususnya di Blora, Jawa Tengah, sangat memprihatinkan. Pasalnya, sejumlah rumah sakit di wilayah ini terkesan menelantarkan pasien Covid-19.
Hal demikian diungkapkan oleh Angota DPR Marwan Jafar. Kata dia, di daerah pemilihannya kebanyakan rumah sakit belum siap untuk menghadapi pasien Covid-19. (Baca juga: Bertambah 1.591 Kasus, Akumulasi Pasien Positif Covid-19 Mencapai 78.572 Orang)
"Penanganan Covid-19 di sejumlah wilayah tidak maksimal. Bahkan, RS terkesan menelantarkan pasien Covid-19 sehingga mereka memilih keluar dari RS itu, khususnya di Blora, Jawa Tengah," kata Marwan saat dihubungi SINDOnews, Rabu (15/7/2020).
Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 3 yang meliputi KabupatenBlora, Kabuoaten Grobogan, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang ini mengatakan, seyogianya Tim Gugus Tugas melakukan monitoring terhadap rumah sakit rujukan di daerah dalam menangani pasien Covid-19.
Apalagi kata dia, Jawa tengah masuk dalam 8 provinsi yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dalam menangani kasus ini. "Penanganan Covid-19 di daerah ini sangat buruk, ini bahaya. Seharusnya Tim Gugus Pusat dan daerah saling koordinasi dalam menangani kasus ini," kata Marwan.
Maka itu dia meminta, tim Gugus Tugas Covid-19 terjun langsung memantau penanganan kasus ini hingga ke daerah-daerah. Terutama, pinta politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ke 8 provinsi yang diinstruksikan Presiden Jokowi.
"Jateng kan masuk kedelapan provinsi yang diucapkan presiden untuk mendapatkan penanganan prioritas Covid-19. Karena, di wilayah ini cukup tinggi," katanya.
Dia mengaku, ada sejumlah pasien Covid-19 yang kabur dari RS lantaran tidak dilayani dengan baik. Seharusnya, kata dia, RS memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien bukan sebaliknya.
"Apakah rumah sakit itu tidak siap untuk menangani pasien Covid-19? Seharusnya Gugus tugas (Covid-19) memantau langsung ke lapangan. Periksa, apakah sdm rumah sakit itu siap atau tidak menangani pasien? Siap atau tidak dokternya, SDM-nya APD-nya," papar mantan Menteri Desa PDTT ini.
(Baca juga: Positif Covid-19 di 412 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Kasus)
Namun demikian, penanganan kasus Covid-19 di wilayah khususnya di Blora, Jawa Tengah, sangat memprihatinkan. Pasalnya, sejumlah rumah sakit di wilayah ini terkesan menelantarkan pasien Covid-19.
Hal demikian diungkapkan oleh Angota DPR Marwan Jafar. Kata dia, di daerah pemilihannya kebanyakan rumah sakit belum siap untuk menghadapi pasien Covid-19. (Baca juga: Bertambah 1.591 Kasus, Akumulasi Pasien Positif Covid-19 Mencapai 78.572 Orang)
"Penanganan Covid-19 di sejumlah wilayah tidak maksimal. Bahkan, RS terkesan menelantarkan pasien Covid-19 sehingga mereka memilih keluar dari RS itu, khususnya di Blora, Jawa Tengah," kata Marwan saat dihubungi SINDOnews, Rabu (15/7/2020).
Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 3 yang meliputi KabupatenBlora, Kabuoaten Grobogan, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang ini mengatakan, seyogianya Tim Gugus Tugas melakukan monitoring terhadap rumah sakit rujukan di daerah dalam menangani pasien Covid-19.
Apalagi kata dia, Jawa tengah masuk dalam 8 provinsi yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dalam menangani kasus ini. "Penanganan Covid-19 di daerah ini sangat buruk, ini bahaya. Seharusnya Tim Gugus Pusat dan daerah saling koordinasi dalam menangani kasus ini," kata Marwan.
Maka itu dia meminta, tim Gugus Tugas Covid-19 terjun langsung memantau penanganan kasus ini hingga ke daerah-daerah. Terutama, pinta politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, ke 8 provinsi yang diinstruksikan Presiden Jokowi.
"Jateng kan masuk kedelapan provinsi yang diucapkan presiden untuk mendapatkan penanganan prioritas Covid-19. Karena, di wilayah ini cukup tinggi," katanya.
Dia mengaku, ada sejumlah pasien Covid-19 yang kabur dari RS lantaran tidak dilayani dengan baik. Seharusnya, kata dia, RS memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien bukan sebaliknya.
"Apakah rumah sakit itu tidak siap untuk menangani pasien Covid-19? Seharusnya Gugus tugas (Covid-19) memantau langsung ke lapangan. Periksa, apakah sdm rumah sakit itu siap atau tidak menangani pasien? Siap atau tidak dokternya, SDM-nya APD-nya," papar mantan Menteri Desa PDTT ini.
(maf)
tulis komentar anda