KBRI Ankara Bentuk 4 Tim Evakuasi 104 WNI Korban Gempa Dahsyat Turki
Selasa, 07 Februari 2023 - 15:41 WIB
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara membentuk empat tim yang sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Dyarbakir ke Ankara, Turki .
"Saat ini mereka ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan sebagainya. kita sudah komunikasi dan kita minta untuk kumpul nanti akan kita jemput," ujar Dubes RI untuk Ankara Lalu Muhamad Iqbal dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Selasa (7/2/2023).
Dia melaporkan bahwa WNI yang terdampak bertambah menjadi 10 orang dimana 4 dirawat di RS dan 6 akan dievakuasi. "Per tadi malam sudah menjadi 10 orang, 4 sudah dirawat di RS, sementara 6 akan kita evakuasi jadi total 10 orang," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada satu ibu dan dua anak yang sampai saat ini mereka tinggal di Antalya yang belum berhasil dihubungi. Kemudian ada juga dua pekerja di Dyarbakir yang juga belum dapat dihubungi KBRI Ankara.
"Sampai saat ini belum berhasil dihubungi, akan terus kami coba," katanya.
Dia pun mendeskripsikan kondisi di lapangan pemerintah kesulitan melakukan evakuasi karena kondisi magnitudo gempa dan cuaca ekstrem.
"Kondisi di lapangan proses evakuasi sulit dan sangat berat dilakukan Pemerintah Turki karena selain magnitude gempa diperkirakan 10 ribu bangunan hancur. Cuaca juga sangat ekstrem memang terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan," pungkasnya.
"Saat ini mereka ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan sebagainya. kita sudah komunikasi dan kita minta untuk kumpul nanti akan kita jemput," ujar Dubes RI untuk Ankara Lalu Muhamad Iqbal dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga
Dia melaporkan bahwa WNI yang terdampak bertambah menjadi 10 orang dimana 4 dirawat di RS dan 6 akan dievakuasi. "Per tadi malam sudah menjadi 10 orang, 4 sudah dirawat di RS, sementara 6 akan kita evakuasi jadi total 10 orang," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada satu ibu dan dua anak yang sampai saat ini mereka tinggal di Antalya yang belum berhasil dihubungi. Kemudian ada juga dua pekerja di Dyarbakir yang juga belum dapat dihubungi KBRI Ankara.
"Sampai saat ini belum berhasil dihubungi, akan terus kami coba," katanya.
Dia pun mendeskripsikan kondisi di lapangan pemerintah kesulitan melakukan evakuasi karena kondisi magnitudo gempa dan cuaca ekstrem.
"Kondisi di lapangan proses evakuasi sulit dan sangat berat dilakukan Pemerintah Turki karena selain magnitude gempa diperkirakan 10 ribu bangunan hancur. Cuaca juga sangat ekstrem memang terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda