Negara Harus Cegah Penyebaran Paham yang Menimbulkan Konflik Sosial
Rabu, 01 Februari 2023 - 12:59 WIB
Dari kasus itu, Kang Mamang menegaskan, Islam mempunyai arti keselamatan dan perdamaian, nilai dan spirit Islam adalah perdamaian dan toleransi. Bukan saling menjelekkan, apalagi memfitnah sesama muslim.
"Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Dakwah Islam menyebarkan kasih sayang dan kebaikan serta rahmatan lil alamin," tutur Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut Kang Maman, ideologi tersebut jelas tidak sesuai dengan Indonesia. Sebab, Indonesia adalah tempat keragaman agama,keyakinan, tradisi dan budaya bisa tumbuh subur dengan sikap toleransi, ramah dan gotong royong.
"Maka kelompok takfiri seperti Khawarij dan Wahabi garis keras, nggak cocok hidup di Indonesia. Mereka akan benturan di masyarakat seperti kasus di Pamekasan, Madura, kemarin," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat ini.
Untuk itu, ia menyarankan perlu terus dilakukan edukasi di masyarakat oleh ormas seperti NU, Muhamadiyah, MUI, juga pesantren dan para dai tentang pentingnya sikap moderasi beragama dan toleransi. Menurutnya, moderasi beragama dan toleransi adalah warisan ampuh bangsa Indonesia, tidak hanya untuk generasi dulu dan sekarang, tetapi juga generasi masa depan.
Selain itu, Kang Maman juga meminta negara bersikap tegas terhadap kelompok takfiri. Ini penting karena sudah terbukti keberadaan mereka membuat banyak negara-negara Islam di Timur Tengah hancur akibat konflik agama berkepanjangan.
"Negara harus tegas terhadap kelompok yang menebar kebencian dan bikin onar apalagi radikalisme dan terorisme," katanya.
"Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Dakwah Islam menyebarkan kasih sayang dan kebaikan serta rahmatan lil alamin," tutur Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut Kang Maman, ideologi tersebut jelas tidak sesuai dengan Indonesia. Sebab, Indonesia adalah tempat keragaman agama,keyakinan, tradisi dan budaya bisa tumbuh subur dengan sikap toleransi, ramah dan gotong royong.
"Maka kelompok takfiri seperti Khawarij dan Wahabi garis keras, nggak cocok hidup di Indonesia. Mereka akan benturan di masyarakat seperti kasus di Pamekasan, Madura, kemarin," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat ini.
Untuk itu, ia menyarankan perlu terus dilakukan edukasi di masyarakat oleh ormas seperti NU, Muhamadiyah, MUI, juga pesantren dan para dai tentang pentingnya sikap moderasi beragama dan toleransi. Menurutnya, moderasi beragama dan toleransi adalah warisan ampuh bangsa Indonesia, tidak hanya untuk generasi dulu dan sekarang, tetapi juga generasi masa depan.
Selain itu, Kang Maman juga meminta negara bersikap tegas terhadap kelompok takfiri. Ini penting karena sudah terbukti keberadaan mereka membuat banyak negara-negara Islam di Timur Tengah hancur akibat konflik agama berkepanjangan.
"Negara harus tegas terhadap kelompok yang menebar kebencian dan bikin onar apalagi radikalisme dan terorisme," katanya.
(abd)
tulis komentar anda