Indonesia Gandeng China dan Korsel Kembangkan Vaksin Covid-19

Selasa, 14 Juli 2020 - 20:52 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan farmasi di China dan Korea Selatan (Korsel)k untuk membuat vaksin Covid-19. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Indonesia melakukan sejumlah cara untuk mengembangkan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Selain memanfaatkan lembaga penelitian di dalam negeri dan perguruan-perguruan tinggi seperti Lembaga Biologi Molekurar (LBM) Eijkman, Balitbangkes, Biofarma dan Universitas Airlangga. Pemerintah juga berkolaborasi sejumlah perusahaan farmasi di China dan Korea Selatan (Korsel).

“Untuk pengembangan vaksin Covid, kami kerja sama dengan Menperin membuat strategi melalui kolaborasi dalam negeri dan kolaborasi internasional,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR dengan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), BPOM dan Biofarma di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020). (Baca juga: Rusia-Indonesia Sepakat Kerjasama Kembangkan Vaksin dan Obat Covid-19)

Terawan memaparkan, untuk kolaborasi di dalam negeri telah dibentuk konsorsium vaksin Covid-19 atas inisiatif dari Menristek atau BRIN dengan lit konsorsium yang terdiri atas LBM Eijkman, Balitbangkes, Biofarma serta kampus seperti Universitas Airlangga. “Dengan target pelaksanaan uji klinis pada sementer dua di tahun 2021,” ucapnya. (Baca juga: Diproduksi 2021, Pembuatan Vaksin COVID-19 Kerja Sama dengan Korea Selatan)

Untuk kolaborasi internasional, lanjut Terawan, Indonesia juga telah melakukan kolaborasi dengan jumlah negara. Antara lain, PT Biofarma dengan Sinofak Bio Tek LTD, Beijing, China dengan estimasi izin persetujuan edar pada awal 2021. PT BCHT Teknologi Indonesia dengan China National Biotech Group Company Limited dengan pengajuan izin edar pada awal Mei 2021. Dan PT Kalbe Farma dengan Geneksin Korea Selatan yang ditargetkan izin edar pada Agustus 2021. “PT Biofarma dengan Cepi, Biofarma telah masuk dalam daftar manufacture atau short list yang berpotensi untuk memproduksi vaksin Covid-19,” imbuhnya.

Selain itu, dia menambahkan, Kemenkes juga memfasilitasi pihak yang hendak melakukan inovasi terkait dengan produk untuk penanganan Covid-19. “Kemenkes juga memfasilitasi inovasi yang dilakukan terkait dengan produk-produk penanganan Covid-19, sehingga produk bisa tersedia dan digunakan dalam layanan kesehatan,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More