Keluarga Minta IDI dan RSPAD Beberkan Kondisi Kesehatan Lukas Enembe Secara Objektif
Kamis, 26 Januari 2023 - 14:26 WIB
JAKARTA - Keluarga Lukas Enembe meminta Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) dan dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto membeberkan kondisi kesehatan yang dialami Gubernur Papua nonaktif itu secara objektif. Menurut keluarga Lukas Enembe, hal tersebut sangat penting untuk memastikan kondisi kesehatan Lukas kepada publik.
Selain itu, agar keluarga bisa memantau perkembangan dari waktu ke waktu kondisi kesehatan Lukas. Terlebih, sejak 10 Januari lalu Lukas sudah tidak berada di bawah pengawasan keluarga dan dokter pribadi yang selama ini menanganinya.
"Tidak baik juga terus berpolemik mengenai kesehatan Pak Lukas ini makanya supaya jelas, kami minta agar dokter RSPAD dan IDI bicara saja kepada masyarakat bagaimana sebenarnya kondisi kesehatan Bapa. Jangan hanya kami dengar dari klaim-klaim KPK melalui juru bicaranya. Biar dokter langsung yang bicara, apa adanya," kata adik kandung Lukas, Elius Enembe kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Elius mengungkapkan bahwa pihak keluarga terakhir hanya mendapat perkembangan mengenai kondisi ginjal kronis karena sudah masuk stadium lima dan ada permintaan untuk dilakukan cuci darah. "Artinya detail-detail tentang kesehatan Bapa ini disampaikan saja secara jujur, apa adanya, tidak juga dibuat-buat. Agar opini juga tidak berkembang sesuai selera," ujar Elius.
Terakhir, pihak keluarga sempat mengunjungi Lukas di Rumah Tahanan Guntur pada Selasa (24/1/2023). Pihak keluarga mengaku memantau kondisi Lukas masih susah berjalan, bicara juga tidak bisa maksimal, dan kaki bengkak-bengkak.
"Dan beliau menyampaikan kesulitan sekali beradaptasi dengan lingkungan tahanan, karena selama ini urusan pribadi banyak dibantu oleh pihak keluarga seperti ganti pakaian, mandi termasuk makanan. Ini kondisinya," tutur Elius.
Pihak keluarga mengkhawatirkan makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi Lukas karena selama ini dua hal tersebut yang sangat dikontrol oleh pihak keluarga dan dokter pribadi. "Jadi sejak tanggal 10 Bapa dibawa KPK itu tidak pernah tahu lagi obat apa yang diminum, bagaimana makanannya karena ini sangat kami kontrol selama ini secara ketat. Kami alami kesulitan untuk awasi Bapa soal ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka Jelang Pencoblosan, KPK Klaim Tak Ada Kepentingan Politik
Selain itu, agar keluarga bisa memantau perkembangan dari waktu ke waktu kondisi kesehatan Lukas. Terlebih, sejak 10 Januari lalu Lukas sudah tidak berada di bawah pengawasan keluarga dan dokter pribadi yang selama ini menanganinya.
"Tidak baik juga terus berpolemik mengenai kesehatan Pak Lukas ini makanya supaya jelas, kami minta agar dokter RSPAD dan IDI bicara saja kepada masyarakat bagaimana sebenarnya kondisi kesehatan Bapa. Jangan hanya kami dengar dari klaim-klaim KPK melalui juru bicaranya. Biar dokter langsung yang bicara, apa adanya," kata adik kandung Lukas, Elius Enembe kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Elius mengungkapkan bahwa pihak keluarga terakhir hanya mendapat perkembangan mengenai kondisi ginjal kronis karena sudah masuk stadium lima dan ada permintaan untuk dilakukan cuci darah. "Artinya detail-detail tentang kesehatan Bapa ini disampaikan saja secara jujur, apa adanya, tidak juga dibuat-buat. Agar opini juga tidak berkembang sesuai selera," ujar Elius.
Terakhir, pihak keluarga sempat mengunjungi Lukas di Rumah Tahanan Guntur pada Selasa (24/1/2023). Pihak keluarga mengaku memantau kondisi Lukas masih susah berjalan, bicara juga tidak bisa maksimal, dan kaki bengkak-bengkak.
"Dan beliau menyampaikan kesulitan sekali beradaptasi dengan lingkungan tahanan, karena selama ini urusan pribadi banyak dibantu oleh pihak keluarga seperti ganti pakaian, mandi termasuk makanan. Ini kondisinya," tutur Elius.
Pihak keluarga mengkhawatirkan makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi Lukas karena selama ini dua hal tersebut yang sangat dikontrol oleh pihak keluarga dan dokter pribadi. "Jadi sejak tanggal 10 Bapa dibawa KPK itu tidak pernah tahu lagi obat apa yang diminum, bagaimana makanannya karena ini sangat kami kontrol selama ini secara ketat. Kami alami kesulitan untuk awasi Bapa soal ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka Jelang Pencoblosan, KPK Klaim Tak Ada Kepentingan Politik
(rca)
tulis komentar anda