Berhasil Stabilkan Indonesia dari Krisis Jadi Modal Airlangga di Pilpres 2024

Kamis, 26 Januari 2023 - 14:21 WIB
Ujang juga menyarankan Airlangga, melakukan pendekatan dan sentuhan berbasis kerakyatan. Hal ini dibutuhkan mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang miskin dan tinggal di pedesaan.

Sebelumnya, Partai Golkar tak acuh soal elektabilitas Ketua Umum Partainya Airlangga Hartarto yang masih di bawah bakal capres lain. Menko Perekonomian lebih memilih fokus membenahi perekonomian Indonesia.

"Pak Airlangga itu fokus kerja, jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga.

Menurut Lamhot, elektabilitas bukanlah sebagai penentu pegangan di Pilpres 2024. Angka survei itu bisa dilihat setelah seluruh capres terdaftar di Komisi Pemeilihan Umum (KPU).

"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana," ujar Anggota DPR Komisi VII ini.

Lamhot yakin, elektabilitas Airlangga bakal terdongkrak naik, sebab sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah berupaya agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.

"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," ujar Lamhot.

Oleh karena itu di tengah tantangan resesi global ini, Lamhot berpendapat capres ke depan adalah orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera. Sehingga investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah.

Selain itu Airlangga juga sangat konsen terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan adanya alokasi tambahan itu, dapat menumbuhkan ekonomi rakyat kecil, sektor UMKM tumbuh.

"Calon presiden ke depan haruslah yang memahami tantangan ekonomi global. Apalagi saat ini krisis global tengah mendera dunia," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More