Berhasil Stabilkan Indonesia dari Krisis Jadi Modal Airlangga di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin sepakat rekam jejak menjadi nilai penting bagi setiap calon presiden di Pilpres 2024. Salah satunya capres dari Partai Golkar Airlangga Hartarto .
Ujang menilai kondisi Indonesia saat ini relatif stabil dibanding negara lain. Hal itu bisa menjadi nilai positif bagi Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian itu dalam menarik simpati publik.
"Ya kalau dari rekam jejak, kinerja mungkin bisa ya, bisa saja karena ekonomi kita kan relatif stabil dibandingkan negara lain. Nah salah satunya karena peran Airlangga sebagai Menko," kata Ujang, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Hasil 14 Kali Musra, Airlangga, Ganjar dan Prabowo Konsisten di Papan Atas
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini membeberkan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Airlangga selama menjadi menteri cukup menjadi modal dasar untuk dipertimbangkan rakyat dalam Pilpres 2024.
"Mestinya begitu, mestinya kinerja, latar belakang menjadi pertimbangan utama dari pemilihan capres maupun cawapres (ketimbang popularitas)," ujarnya.
Namun Ujang mengatakan, tim pendukung Airlangga punya pekerjaan rumah yang besar dalam rangka meningkatkan elektabilitas. Kebijakan yang bagus dan positif mestinya berkorelasi atau paralel dengan elektabilitas.
"Seperti tentang prestasi, rekam jejak, integritas, visi misi, dan lain-lain, itu sangat penting. Kita ini pemilihannya pemilihan langsung, maka soal elektabilitas itu menjadi faktor penting bagi capres, Itu yang harus menjadi evaluasi nanti Pak Airlangga dan timnya," tambahnya.
Baca juga: Kinerja Positif Airlangga Dinilai Layak Jadi Pertimbangan Pemilih di Pilpres 2024
Ujang juga menyarankan Airlangga, melakukan pendekatan dan sentuhan berbasis kerakyatan. Hal ini dibutuhkan mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang miskin dan tinggal di pedesaan.
Sebelumnya, Partai Golkar tak acuh soal elektabilitas Ketua Umum Partainya Airlangga Hartarto yang masih di bawah bakal capres lain. Menko Perekonomian lebih memilih fokus membenahi perekonomian Indonesia.
"Pak Airlangga itu fokus kerja, jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga.
Menurut Lamhot, elektabilitas bukanlah sebagai penentu pegangan di Pilpres 2024. Angka survei itu bisa dilihat setelah seluruh capres terdaftar di Komisi Pemeilihan Umum (KPU).
"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana," ujar Anggota DPR Komisi VII ini.
Lamhot yakin, elektabilitas Airlangga bakal terdongkrak naik, sebab sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah berupaya agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.
"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," ujar Lamhot.
Oleh karena itu di tengah tantangan resesi global ini, Lamhot berpendapat capres ke depan adalah orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera. Sehingga investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah.
Selain itu Airlangga juga sangat konsen terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan adanya alokasi tambahan itu, dapat menumbuhkan ekonomi rakyat kecil, sektor UMKM tumbuh.
"Calon presiden ke depan haruslah yang memahami tantangan ekonomi global. Apalagi saat ini krisis global tengah mendera dunia," ujarnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Ujang menilai kondisi Indonesia saat ini relatif stabil dibanding negara lain. Hal itu bisa menjadi nilai positif bagi Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian itu dalam menarik simpati publik.
"Ya kalau dari rekam jejak, kinerja mungkin bisa ya, bisa saja karena ekonomi kita kan relatif stabil dibandingkan negara lain. Nah salah satunya karena peran Airlangga sebagai Menko," kata Ujang, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Hasil 14 Kali Musra, Airlangga, Ganjar dan Prabowo Konsisten di Papan Atas
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini membeberkan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Airlangga selama menjadi menteri cukup menjadi modal dasar untuk dipertimbangkan rakyat dalam Pilpres 2024.
"Mestinya begitu, mestinya kinerja, latar belakang menjadi pertimbangan utama dari pemilihan capres maupun cawapres (ketimbang popularitas)," ujarnya.
Namun Ujang mengatakan, tim pendukung Airlangga punya pekerjaan rumah yang besar dalam rangka meningkatkan elektabilitas. Kebijakan yang bagus dan positif mestinya berkorelasi atau paralel dengan elektabilitas.
"Seperti tentang prestasi, rekam jejak, integritas, visi misi, dan lain-lain, itu sangat penting. Kita ini pemilihannya pemilihan langsung, maka soal elektabilitas itu menjadi faktor penting bagi capres, Itu yang harus menjadi evaluasi nanti Pak Airlangga dan timnya," tambahnya.
Baca juga: Kinerja Positif Airlangga Dinilai Layak Jadi Pertimbangan Pemilih di Pilpres 2024
Ujang juga menyarankan Airlangga, melakukan pendekatan dan sentuhan berbasis kerakyatan. Hal ini dibutuhkan mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang miskin dan tinggal di pedesaan.
Sebelumnya, Partai Golkar tak acuh soal elektabilitas Ketua Umum Partainya Airlangga Hartarto yang masih di bawah bakal capres lain. Menko Perekonomian lebih memilih fokus membenahi perekonomian Indonesia.
"Pak Airlangga itu fokus kerja, jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga.
Menurut Lamhot, elektabilitas bukanlah sebagai penentu pegangan di Pilpres 2024. Angka survei itu bisa dilihat setelah seluruh capres terdaftar di Komisi Pemeilihan Umum (KPU).
"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana," ujar Anggota DPR Komisi VII ini.
Lamhot yakin, elektabilitas Airlangga bakal terdongkrak naik, sebab sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah berupaya agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.
"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," ujar Lamhot.
Oleh karena itu di tengah tantangan resesi global ini, Lamhot berpendapat capres ke depan adalah orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera. Sehingga investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah.
Selain itu Airlangga juga sangat konsen terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan adanya alokasi tambahan itu, dapat menumbuhkan ekonomi rakyat kecil, sektor UMKM tumbuh.
"Calon presiden ke depan haruslah yang memahami tantangan ekonomi global. Apalagi saat ini krisis global tengah mendera dunia," ujarnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(abd)