Kisah tentang Alam pada Hari Bumi Sedunia

Minggu, 26 April 2015 - 11:31 WIB
Kisah tentang Alam pada...
Kisah tentang Alam pada Hari Bumi Sedunia
A A A
The Nature Concervancy (TNC) Program Indonesia merayakan Hari Bumi dengan meluncurkan buku Sekolah di Atas Bukit , Rabu (22/4), di Jakarta. Buku-buku ini berisi kumpulan kisah inspiratif tentang pengalaman konservasi TNC di hutan Kalimantan.

Sekolah di Atas Bukit berbicara tentang bagaimana seharusnya manusia menghormati alam, memahami kebudayaan, dan menghadapi tantangan konservasi ke depan. Dengan suguhan 31 kisah inspiratif di dalamnya, Sekolah di Atas Bukit merupakan sebuah cerita dari alam yang berusaha memperkenalkan sekaligus mengajak khalayak luas perihal konservasi.

Penulis buku bestseller, Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi mengapresiasi peluncuran buku Sekolah di Atas Bukit . Baginya, langkah TNC menerbitkan buku perihal konservasi dengan balutan cerita merupakan langkah cerdas dalam memperkenalkan konservasi kepada khalayak luas. Cerita yang dituangkan dalam medium buku menurutnya adalah langkah yang tepat dalam menyentuh respons khalayak terhadap sebuah konten yang tengah disampaikan.

Masyarakat Indonesia umumnya menyukai buku cerita ketimbang buku yang berkontenkan data. Menurutnya, akan sia-sia kinerja pelaku konservasi selama ini yang bergelut dengan alam untuk mencari data dan teknis lainnya jika hal tersebut tidak diekspos secara inspiratif kepada masyarakat.

“Strategi sekaligus tantangan yang paling tepat untuk menyapa respons masyarakat adalah dengan cerita. Entah mediumnya adalah buku ataupun dengan film, maka buku ini telah menjawab tantangan tersebut,” ujar mantan direktur komunikasi di TNC. Baginya, Sekolah di Atas Bukit merupakan buku yang menggabungkan data, cerita, dan manusia. Di dalamnya terdapat nilai-nilai yang indah dan eksotis perihal alam dan manusia serta konservasinya.

Ia pun berharap, ke depannya, Sekolah si Atas Bukit dapat diadopsi ke layar lebar agar dapat mempromosikan pentingnya konservasi ke khalayak yang lebih luas. Menelisik pengalaman Fuadi selama bekerja di TNC, ia menceritakan bahwa keindahan alam Indonesia dapat dirasakan jika kita benar-benar menyatu dengan alam. Melestarikan alam dan menjaganya adalah warisan yang tak ternilai harganya bagi generasi penerus.

Ia pun menuturkan bagaimana pengalaman pertamanya masuk ke dalam hutan lebat, ketika bermalam di tengah hutan, tak satu pun nyamuk yang menggigit tubuhnya. Dari hal tersebut, ia sadar bahwa rantai makanan telah dipenuhi oleh alam sehingga nyamuk tak perlu lagi mengisap darah dari tubuh manusia.

Begitulah peranan konservasi alam, jika alam terus lestari maka alam akan tersedia bagi seluruh makhluk hidup di dalamnya. Direktur Program Terestrial TNC Indonesia Herlina Hartanto menyatakan bahwa peluncuran buku Sekolah di Atas Bukit memiliki tujuan utama meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat akan upaya-upaya konservasi di Indonesia.

Memperkenalkan konservasi menjadi penting karena dalam fakta yang ada, bentang alam hutan hujan tropis di banyak tempat di Indonesia dan juga di berbagai pelosok dunia tengah mengalami kehancuran.

Imas damayanti
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0651 seconds (0.1#10.140)