Kereta Maglev Cetak Rekor Baru

Minggu, 26 April 2015 - 11:30 WIB
Kereta Maglev Cetak Rekor Baru
Kereta Maglev Cetak Rekor Baru
A A A
Kereta Maglev Jepang membukukan rekor kecepatan dunia dalam uji coba pekan ini di dekat Gunung Fuji. Kereta itu mampu melaju dengan kecepatan 600 kilometer per jam.

Pembuatan rekor baru itu semakin mendorong upaya Jepang untuk memasarkan teknologi tersebut ke luar negeri. Kereta Maglev mencapai kecepatan tertinggi 603 kilometer per jam dan membutuhkan waktu hampir 11 detik untuk mencapai kecepatan 600 kilometer per jam, menurut operator Central Japan Railway.

”Kereta ini dibuat sama seperti yang akan kami gunakan secara komersial. Kami mengamati kenyamanan penumpang pada kecepatan tinggi ini semakin membaik. Saya pikir hasil tes seperti ini akan menambah keyakinan untuk penggunaan komersial di masa depan,” ujar Yasukazu Endo dari Central Japan Railway, dikutip BBC.

Rekor baru itu tercipta kurang dari sepekan setelah perusahaan menorehkan kecepatan tertinggi 590 kilometer per jam, memecahkan rekornya sendiri yang dibuat pada 2003 dengan kecepatan 581 kilometer per jam. Maglev merupakan singkatan dari ”magnetic levitation ”. Kereta itu mengambang 10 sentimeter di atas rel dan didorong oleh magnet bermuatan listrik.

Prinsip kerja kereta itu berdasarkan fisika sederhana, di mana kutub magnet yang berbeda menarik dan kutub magnet yang sama akan saling mendorong. Dengan mendinginkan kekuatan elektromagnet, para pakar mampu mengangkat kereta itu hingga 10 sentimeter di atas rel. Lalu, kekuatan elektromagnet lainnya digunakan untuk mendorongnya.

Karena bergerak di atas udara yang memiliki sedikit gesekan, kereta itu mampu melaju dengan mulus dan sangat cepat. Sekitar 200 penggemar kereta berkumpul untuk melihat kereta yang sedang mencetak rekor itu melintasi mereka pada Selasa (21/4) lalu. Mereka pun berteriak gembira saat kereta mencapai kecepatan 600 kilometer per jam.

”Ini membuat saya panas dingin. Saya benar-benar ingin naik kereta itu. Ini seperti saya menyaksikan babak baru dalam sejarah,” ungkap seorang wanita tua saat kereta itu melaluinya kepada kantor berita AFP. Seorang wartawan AFP yang ikut naik kereta supercepat itu menyatakan, pengalaman naik kereta itu seperti saat naik pesawat yang sedang lepas landas. Ada perasaan kekuatan gravitasi berkumpul saat speedometer mencapai angka lebih tinggi.

”Semakin cepat kereta berlari, semakin stabil kereta itu. Saya pikir kualitas transportasi kereta semakin baik,” kata Yasukazu Endo yang memimpin pusat tes Maglev di Tokyo. Christopher Hood, penulis tentang kereta cepat Jepang menjelaskan, saat mencapai kecepatan di atas 500 kilometer per jam, kereta itu menghasilkan banyak bunyi.

”Dengan membuatnya berada jauh di bawah tanah, sedikitnya 40 meter, maka bunyi itu dapat teredam. Dan, Anda tidak perlu khawatir untuk navigasi sekitar sudut-sudut karena Anda dapat secara efektif melacak poin ke poin dan Anda dapat memiliki jalur lurus yang tepat,” katanya.

JR Central ingin kereta itu beroperasi pada 2027, melayani rute sepanjang 286 kilometer antara Tokyo dan pusat kota Nagoya. Layanan kereta yang akan bergerak pada kecepatan tertinggi 500 kilometer per jam itu diharapkan dapat menghubungkan dua kota hanya dalam 40 menit, kurang dari setengah waktu perjalanan saat ini dengan kereta cepat Jepang yang telah beroperasi.

Pada 2045 kereta Maglev diharapkan mampu menghubungkan Tokyo dan Osaka hanya dalam waktu kurang dari 1 jam 7 menit, memangkas waktu perjalanan hingga setengahnya. Meski demikian, biaya pembangunan untuk jalur itu diperkirakan mencapai hampir USD100 miliar hanya untuk mencapai Nagoya, dengan lebih dari 80% rute harus melalui terowongan-terowongan yang dibangun dengan biaya mahal.

Jepang berupaya menjual kereta peluru Shinkansen dan sistem kereta Maglev ke luar negeri. Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pun tidak segan bertindak sebagai tenaga penjual yang berkeliling ke negara-negara lain untuk menawarkan teknologi itu. Langkah itu diambil untuk memulihkan kembali perekonomian Jepang melalui ekspor infrastruktur. Abe dijadwalkan berada di Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini.

Dia akan memamerkan teknologi untuk jalur kereta supercepat yang menghubungkan antara New York dan Washington. Tahun lalu Abe mengundang Duta Besar AS untuk Jepang Caroline Kennedy dalam uji coba. ”Teknologi ini sesuatu yang akan memberi manfaat besar bagi Jepang dan harapannya AS pada satu hari nanti,” ujar Kennedy setelah mengikuti uji coba kereta cepat tersebut.

Kereta Maglev menjadi salah satu kandidat kuat bagi proyek kereta berkecepatan tinggi nasional bernilai miliaran dolar yang dicanangkan Presiden AS Barack Obama. Abe menjelaskan, Jepang tidak akan memberlakukan biaya lisensi di AS untuk kereta tersebut. Ini merupakan insentif kuat bagi Washington agar memilih sistem tersebut untuk jalur kereta berkecepatan tinggi antara Washington DC dan Baltimore.

Rencana jalur sepanjang 60 kilometer itu akan mewakili fase pertama dalam rencana pemerintah AS untuk menghubungkan ibu kota dan Boston. Jepang memulai studi sistem kereta Maglev sebagai proyek nasional pada 1962 dan berhasil mengoperasikan kereta berkecepatan 60 kilometer per jam satu dekade kemudian.

Syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5489 seconds (0.1#10.140)