Lulusan Terbaik Magister UNM Ditemukan Tewas

Selasa, 14 April 2015 - 10:08 WIB
Lulusan Terbaik Magister UNM Ditemukan Tewas
Lulusan Terbaik Magister UNM Ditemukan Tewas
A A A
MAKASSAR - Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) Gunung Sari, Ashari Nurdin, 32, ditemukan dalam kondisi tewas membusuk di balkon pembuangan udara AC Lantai 5 Gedung Menara Phinisi Kampus UNM, Sulawesi Selatan, kemarin pukul 13.30 Wita.

Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab kematian korban, apakah tewas bunuh diri atau ada orang yang mendorongnya sehingga jatuh ke balkon. Menurut sekuriti kampus UNM, Abdul Kadir, 50, saat makan siang di Kantin Fakultas Ilmu sosial, dia mendapat laporan dari salah satu pejabat kampus UNM bahwa ada laki-laki yang tertidur dengan posisi telentang di balkon Lantai 5 Gedung Menara Phinisi Kampus UNM.

”Saya langsung cek ke lokasi. Ternyata, dia meninggal dunia dan sudah membusuk. Karena itu, saya langsung melaporkannya ke Polsek Rappocini,” ujarnya. Magister pendidikan bahasa Inggris tersebut ditemukan meninggal dengan memakai celana pendek, mengenakan jaket warna hitam, serta memakai sandal warna hitam. Korban tewas dengan kondisi bagian kepala dan mulut mengeluarkan darah, kedua kaki patah, serta pada tubuh korban membengkak dan mengeluarkan bau busuk.

Di dekat jasad korban juga ditemukan handphone. Begitu juga di sakunya ditemukan dompet berisi uang ratusan ribu rupiah. Sementara Kapolsekta Rappocini Kompol Ade Hermanto mengatakan, korban Ashary langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum oleh tim Forensik DVI Polda Sulselbar. Dia menyatakan belum mengetahui motif di balik kematian korban karena masih dalam proses penyelidikan. Namun dia tidak memungkiri telah mendapat laporan kehilangan dari pihak keluarga korban sejak Sabtu (11/4).

Korban beralamatkan di BTN Dwi Kumala Sari Blok AD 1 No 14 Kecamatan Bringkanaya Makassar. ”Pihak keluarga sudah mencari korban tewas sebelumnya, bahkan laporannya sudah masuk di Polsek Rappocini. Korban kini diotopsi di rumah sakit Bhayangkara guna kepentingan penyelidikan,” ujarnya.

Yang jelas, berdasarkan informasi yang ada, korban adalah lulusan terbaik kampus pasca sarjana tersebut dengan IPK 3,9. Namun konon dia belum mendapat ijazah magisternya sejak diwisuda pada Desember 2014. Padahal, dia akan menggunakan itu untuk mencari kerja.

”Pada Kamis (9/4), korban bercerita kepada orang tuanya tentang ijazah S-2-nya yang belum keluar, sedangkan korban ingin sekali mencari kerja. Di situ korban mulai menghilang dan keluarga terus mencari keberadaannya hingga akhirnya dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Ade.

Andi ilham
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6037 seconds (0.1#10.140)