Islam Moderat Mampu Tangkal Paham Radikal

Selasa, 07 April 2015 - 11:10 WIB
Islam Moderat Mampu Tangkal Paham Radikal
Islam Moderat Mampu Tangkal Paham Radikal
A A A
SEMARANG - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan, untuk mencegah dan menangkal meluasnya paham-paham radikal di tengah masyarakat, perlu dilakukan penyebaran dan pengajaran agama Islam secara moderat.

”Untuk menangkal radikalisme perlu dilibatkan berbagai pihak. Baik tokoh-tokoh agama, organisasi masyarakat (ormas), dan lainnya. Pengajaran agama yang diberikan harus lebih moderat sehingga pemahaman tentang agama, yakni agama Islam adalah rahmatal lil alamin . Seperti yang dilakukan oleh Walisongo dulu, penyebaran yang disampaikan tanpa meneteskan setetes darah pun,” ujarnya seusai menghadiri peresmian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), kemarin.

Dia mengatakan, Islam pertama kali dikenalkan di bumi Nusantara dengan penuh pendekatan dan kearifan, kedamaian dan saling toleransi. Islam dikenalkan di Indonesia bukan dengan cara-cara kekerasan, radikal seperti yang saat ini terjadi di belahan dunia seperti Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang berpusat di Irak dan Suriah serta pengaruhnya kini menjalar ke berbagai sudut dunia termasuk Indonesia.

”Era globalisasi seperti saat ini sangat mudah sekali pengaruhpengaruh dari luar (termasuk paham radikal) dapat masuk dan diakses masyarakat dengan mudah,” bebernya. Politikus asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengomentari berkaitan dengan diblokirnya beberapa situs islami di Tanah Air yang ditengarai menyebarkan paham radikal.

”Seperti yang memberikan dukungan ke ISIS dan lainnya. Memang dilakukan pemblokiran. Namun, ada beberapa juga yang protes karena merasa tidak menyebar paham radikal namun berdakwah secara benar, ikut kena blokir,” katanya.

Dia berpendapat pemblokiran pada situs-situs tertentu yang ditengarai menyebarkan paham radikal perlu pengkajian lebih mendalam. ”Memang ke depan perlu dilakukan kajian dan metode tertentu, di antaranya menggandeng beberapa pihak untuk mengkaji secara mendalam sebelum memblokir, sehingga dapat dilihat secara betul isinya (situs) bertentangan atau tidak,” ungkapnya.

Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin Noor menyebutkan, kelompok-kelompok yang menerapkan paham-paham radikal seperti ISIS, merupakan kelompok yang me-mahami Islam secara keliru, karena dipenuhi dengan berbagai kekerasan di dalamnya. ”Seruan dakwah (menyebarkan ajaran agama) memang ada. Namun, dakwah harus disampaikan dengan benar. Melalui kata-kata yang baik dan bukan dengan cara-cara kekerasan,” katanya

Dalam Alquran Surah An Nahl: 125, kata dia, ada seruan untuk berdakwah dengan hikmat, seperti melalui katakata yang baik atau berdiskusi, bukan dilakukan dengan caracara kekerasan. Namun, kata dia, ada pula ayat Alquran yang menyerukan umat Islam untuk memerintahkan sesuatu yang benar dan mencegah sesuatu yang mungkar, tetapi ayat itu ditujukan kepada mereka yang memiliki kewenangan.

”Artinya begini, yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah mereka yang memang diberi kewenangan yang bisa memaksa orang lain, seperti para penegak hukum, polisi, hakim, dan sebagainya,” katanya.

Orangorang sipil yang tidak memiliki kewenangan memaksa, kata Muhibbin, tidak bisa menggunakan ayat itu sebagai dasar untuk melakukan tindakan kekerasan dalam berdakwah atau mengajak orang lain

Susilo himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4588 seconds (0.1#10.140)