Mampukah Ketenaran Jokowi Saingi Megawati?

JAKARTA - Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan digelar di Denpasar, Bali pada 9-14 April mendatang. Saat kongres nanti, Megawati Soekarnoputri dipercaya akan dikukuhkan menjadi Ketua Umum PDIP 2015-2020.

Kendati begitu, belum lamai ini survei Poltracking menyebutkan Joko Widodo sebagai sosok yang paling direkomendasikan menjadi pemimpin PDIP.

Selain nama Jokowi, adapula politikus PDIP yang dianggap memiliki potensi memimpin PDIP, yakni politikus senior Pramono Anung dan kader PDIP yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Anggota Fraksi PDIP di DPR Junimart Girsang mengatakan, saat ini Megawati masih pantas memimpin partainya. Hal itu tidak terlepas dari ideologi dan sejarah PDIP. Baginya, PDIP masih harus dipimpin seseorang dengan garis keturunan Soekarno.

"Kita butuh pemimpin dengan kharisma. Kita bisa lihat mana pemimpin yang punya kharisma. Untuk sekarang Ibu Mega masih sangat pantas alasannya sejarah dan kharisma," ujar Junimart saat dihubungi wartawan, Jumat (3/4/2015).

Menurut dia, jika ketiga orang tersebut ingin menggantikan posisi Megawati maka harus memiliki sifat dan sikap seperti Mega dalam memimpin partai. (Baca: Kongres PDIP Kukuhkan Megawati Ketum PDIP 2015-2020)

"Sah sah saja. Tapi kita perlu figur yang betul-betul tanpa bicara pun kita sudah paham. Melihat Ibu Ketua Umum pun kita langsung merasa nyaman dan bagaimana kita ketemu Ibu Puan (Puan Maharani), kita juga merasa nyaman," ungkapnya.

Menurut dia, ketenaran Jokowi tidak bisa menggantikan kharisma Megawati. Apabila ada yang bisa menggantikan Mega, kata dia, sosok itu Puan Maharani, putri Mega karena dianggap masih keturunan Soekarno.

"Kalau dari Ibu Puan saya bisa melihat itu, kita bicara soal sejarah. Kita bukan bicara ketenaran seseorang. Kita bicara aura juga. Bagaimana seseorang yang secara fisik bisa memimpin. Ada orang secara fisik tak bisa mimpin. Kita bisa lihat Megawati bisa pimpin PDIP dengan solid," tuturnya.