Puan Maharani Digadang Dampingi Megawati
A
A
A
JAKARTA - Putri Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani digadang-gadang untuk menjadi Wakil Ketua Umum PDIP 2015-2020.
Salah satu kader PDIP, Junimart Girsang menilai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu pantas menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PDIP.
"Tentu. Puan itu kan figur yang menurut saya dan beberapa kawan pantas jadi Waketum. Alasannya adalah beliau politikus yang sudah terjun lama sekali dan darahnya adalah politikus," ujar Junimat saat dihubungi wartawan, Jumat (3/4/2015).
Kedua, kata Junimart, Puan adalah orang terdekat Megawati yang mewarisi trah Bung Karno. Sebagai Ketua Umum, kata dia, Megawati membutuhkan seorang rekan untuk berdiskusi mengenai PDIP.
"Kita dukung dia (Megawati) jadi Waketum dan memang harus," tandasnya.
Kendati demikian, kata dia, hal tersebut masih menjadi wacana yang harus disetujui dalam Kongres. Pasalnya, posisi Puan menjadi Waketum akan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
"Ini kan masih wacana. Kita lihat Kongres bagaimana. Jika wacana ini jadi bagian dalam kongres, kenapa tidak?" tandasnya.
Salah satu kader PDIP, Junimart Girsang menilai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu pantas menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PDIP.
"Tentu. Puan itu kan figur yang menurut saya dan beberapa kawan pantas jadi Waketum. Alasannya adalah beliau politikus yang sudah terjun lama sekali dan darahnya adalah politikus," ujar Junimat saat dihubungi wartawan, Jumat (3/4/2015).
Kedua, kata Junimart, Puan adalah orang terdekat Megawati yang mewarisi trah Bung Karno. Sebagai Ketua Umum, kata dia, Megawati membutuhkan seorang rekan untuk berdiskusi mengenai PDIP.
"Kita dukung dia (Megawati) jadi Waketum dan memang harus," tandasnya.
Kendati demikian, kata dia, hal tersebut masih menjadi wacana yang harus disetujui dalam Kongres. Pasalnya, posisi Puan menjadi Waketum akan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
"Ini kan masih wacana. Kita lihat Kongres bagaimana. Jika wacana ini jadi bagian dalam kongres, kenapa tidak?" tandasnya.
(dam)