Parpol Enggan Usung Risma

Rabu, 11 Maret 2015 - 10:56 WIB
Parpol Enggan Usung Risma
Parpol Enggan Usung Risma
A A A
SURABAYA - Sederet prestasi ternyata tak membuat peluang Tri Rismaharini kembali memimpin Surabaya terbuka lebar. Sejumlah partai politik mengaku enggan mengusung Risma di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2015.

Sejauh ini sudah tiga parpol yang terang-terangan menyatakan tidak akan merekrut Risma dan mempertimbangkan untuk mengusung kader sendiri. Salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), parpol yang mengantarkan Risma keluar sebagai pemenang Pilkada 2010. PDIP tak tertarik menggaet Risma karena dia dianggap minim kontribusi pada partai ketika menjabat wali kota.

“Mayoritas PAC sudah meminta DPC untuk tidak lagi mengusung Risma. Apa yang dia berikan untuk partai? Tidak ada. Kami juga tidak akan mengemis ke Risma agar dia mau kami calonkan sebagai wali kota,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Sukadar kemarin. Dia mengungkapkan, sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 di Surabaya, sudah waktunya PDIP mengusung kader sendiri.

PDIP tidak takut dengan segala risiko yang akan dihadapi dalam pertarungan nanti. “Kami belajar dari pengalaman, ternyata ketika mengusung calon dari orang di luar partai tidak ada sumbangsih sama sekali,” sindirnya. Sukadar mengatakan, meskipun keputusan calon yang diusung merupakan kewenangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, dia meyakini keputusan itu tidak akan berbeda dengan yang diusulkan DPC.

Hal ini karena DPC elemen partai yang paling tahu dan memahami peta politik lokal. Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono memastikan bakal ada figur baru yang akan diusung PDIP dalam pemilihan wali kota Juni mendatang. Dalam catatan sejarah Pilkada Kota Surabaya yang diikuti PDIP, calon yang diusung selalu wajah baru.

Menurutnya, arus bawah saat ini ada yang menginginkan Ketua DPC Surabaya Wisnu Sakti Buana maju menjadi calon wali kota. “Sekarang titik perhatian kami mengenai figur calon, dia harus mengupayakan pemberdayaan manusia dan ekonomi lokal. Ini karena kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN,” terangnya.

Senada dengan PDIP, DPC Partai Gerindra juga memberi sinyal akan menampilkan wajah baru. Saat ini perhatian mereka lebih tertuju pada musikus Ahmad Dhani. Bos Republik Cinta Management ini dinilai memiliki kelebihan dan tidak diragukan lagi ketokohannya. “Musisi itu (Dhani) cerdas lho.

Meski artis, tapi kalau kapabilitasnya bagus maka diyakini mampu memimpin. Sudah ada contohnya, Rano Karno di Banten dan Dedy Mizwar di Jawa Barat,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi. Menurutnya, Dhani sudah masuk daftar bakal calon wali kota bersama sejumlah tokoh lainnya yang nantinya diserahkan masyarakat Surabaya untuk ditanggapi.

Sementara itu, pengurus DPW PKB Jatim lebih memilih artis Arzetti Bilbina dibandingkan Risma. “Sampai saat ini, nama Arzetti masih yang tertinggi untuk kami timang-timang maju sebagai calon wali kota,” ujar Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar.

Selain karena faktor kader internal, opsi mengusung Arzetti karena elektabilitasnya semakin meningkat dan hanya selisih 11% dari Risma yang berada di peringkat atas dengan 33%. “Elektabilitas Arzetti semakin melonjak. Di pra-survei internal, dia sudah meraih 22%,” kata kakak kandungKetua Umum DPW PKB Muhaimin Iskandar ini. Sementara itu Risma belum mau menanggapi persoalan ini.

Lukman hakim
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5822 seconds (0.1#10.140)