Eksekusi Terpidana Mati Dongkrak Citra Jokowi

Sabtu, 07 Maret 2015 - 12:06 WIB
Eksekusi Terpidana Mati...
Eksekusi Terpidana Mati Dongkrak Citra Jokowi
A A A
JAKARTA - Eksekusi terpidana mati dinilai tidak sekadar proses penegakan hukum, tapi juga bisa menjadi momentum bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendongkrak citranya di mata publik.

Peneliti Populi Center Nico Harjanto mengatakan isu hukuman mati terhadap dua terpidana mati anggota Bali Nine menjadi peluang bagi Jokowi untuk mendongkrak citranya yang sedang menurun.

Nico menilai Jokowi sedang menunjukkan ketegasan dirinya kepada masyarakat. Sebab selama ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikritik karena dianggap tidak tegas.

"Ketegasan itu jadi defisit dari kepimpinan Pak Jokowi karena ketegasan itu selalu dilekatkan ke rivalnya dulu (saat pilpres)," tutur Nico saat diskusi bertajuk Diplomasi dan Hukuman Mati di Rumah Makan Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).

Nico menambahkan, kebijakan eksekusi mati menjadi peluang bagi Jokowi untuk menunjukkan sikap tegas."Dalam isu ini (sepertinya) Jokowi ingin menunjukan ketegasan itu terhadap politik luar negeri," katanya.

Indonesia sedang menjadi sorotan di dunia internasional mengenai rencana pelaksanaan eksekusi mati terpidana narkoba.

Australia adalah negara yang paling kencang mengkritik Indonesia terkait hukuman mati. Pemerintah Negeri Kangguru itu melakukan berbagai upaya demi membebaskan dua warganya dari hukuman mati, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Belakangan ialah mengusulkan kepada Indonesia untu melakukan pertukaran atau barter tiga warga negara Indonesia yang ditahan karena kasus narkoba dengan Andrew dan Myura, terpidana mati penyelundupan heroin sebanyak 8,2 kilogram.

Andrew dan Myuran selama ini disebut sebagai dua anggota Bali Nine, sindikat penyelundupan narkoba yang ditangkap di Bali pada 2005 silam.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0953 seconds (0.1#10.140)