Beban Eksekusi Mati Bali Nine Ditanggung Kejagung
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan eksekusi mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dipastikan tidak akan membebankan Polri. Semua biaya pelaksanaan eksekusi mati dibebankan kepada Kejaksaan Agung.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, biaya itu termasuk untuk tim regu tembak yang dipersiapkan melakukan eksekusi mati. "Biaya dari Kejaksaan Agung. Biaya pengamanan, regu tembak, minta bantuan TNI semuanya Kejagung. Anggarannya, anggaran eksekusi. Enggak ada anggaran dari Polri," kata Ronny saat dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dalam eksekusi mati Duo Bali Nine, jaksa eksekutor telah meminta tim regu tembak dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Mereka yang dipersiapkan dari tim satuan Brimob.
Ronny melanjutkan, terkait kehadiran satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mereka juga dimintakan Jaksa eksekutor untuk mengamankan jalannya eksekusi mati. Langkah itu tentunya dikoordinasikan antara jaksa eksekutor, Polri, dan TNI.
"TNI kan selalu siap membantu Polri dalam melaksanakan pengamanan apa saja termasuk pengamanan eksekusi mati. TNI bisa bantu pengamanan, bisa bantu alat juga, memang bisa diberikan," imbuhnya.
Ronny menepis anggapan bahwa bantuan dari TNI tersebut karena adanya gangguan dan ancaman yang sewaktu-waktu datang menjelang eksekusi mati. Katanya, pengamanan sudah dipersiapkan secara matang baik dari petugas Polri maupun TNI.
"TNI itu mengamankan, Kejagung menjalankan eksekusi sesuai UU, Polri membantu Kejagung melakukan eksekusi tadi, pengamanan pelaksanannya dan sebagainya," ungkapnya.
Sampai sekarang Kejaksaan Agung belum mengkonfirmasi jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi mati pada gelombang kedua ini. Namun dipastikan duo Bali Nine masuk daftar terpidana mati yang siap menghadap tim regu tembak.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, biaya itu termasuk untuk tim regu tembak yang dipersiapkan melakukan eksekusi mati. "Biaya dari Kejaksaan Agung. Biaya pengamanan, regu tembak, minta bantuan TNI semuanya Kejagung. Anggarannya, anggaran eksekusi. Enggak ada anggaran dari Polri," kata Ronny saat dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dalam eksekusi mati Duo Bali Nine, jaksa eksekutor telah meminta tim regu tembak dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Mereka yang dipersiapkan dari tim satuan Brimob.
Ronny melanjutkan, terkait kehadiran satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mereka juga dimintakan Jaksa eksekutor untuk mengamankan jalannya eksekusi mati. Langkah itu tentunya dikoordinasikan antara jaksa eksekutor, Polri, dan TNI.
"TNI kan selalu siap membantu Polri dalam melaksanakan pengamanan apa saja termasuk pengamanan eksekusi mati. TNI bisa bantu pengamanan, bisa bantu alat juga, memang bisa diberikan," imbuhnya.
Ronny menepis anggapan bahwa bantuan dari TNI tersebut karena adanya gangguan dan ancaman yang sewaktu-waktu datang menjelang eksekusi mati. Katanya, pengamanan sudah dipersiapkan secara matang baik dari petugas Polri maupun TNI.
"TNI itu mengamankan, Kejagung menjalankan eksekusi sesuai UU, Polri membantu Kejagung melakukan eksekusi tadi, pengamanan pelaksanannya dan sebagainya," ungkapnya.
Sampai sekarang Kejaksaan Agung belum mengkonfirmasi jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi mati pada gelombang kedua ini. Namun dipastikan duo Bali Nine masuk daftar terpidana mati yang siap menghadap tim regu tembak.
(hyk)