Sejumlah Elemen Deklarasi Gerakan Revitalisasi Teluk Benoa
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah elemen dari berbagai unsur mendeklarasikan diri dalam sebuah wadah Gerakan Keluarga Besar Pendukung Revitalisasi Teluk Benoa. Gerakan yang bernaung di bawah Yayasan Bumi Bali Bagus ini terdiri dari Bali Harmoni, Gassos Bali, Forbara, Badan Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Bali.
Deklarasi gerakan ini ditandai dengan pelantikan dan pembacaan Surat Keputusan yayasan oleh Ketua Yayasan Bumi Bali, Bagus Komang Gde Subudi dan dilanjutkan arahan dari Penasihat Yayasan Bumi Bali, Bagus Anak Agung Ngurah Muditha atau akrab disapa Turah Pemayun Kesiman.
Komang Gde Subudi mengatakan, dibentuknya Gerakan Pendukung Revitalisasi Teluk Benoa didasari adanya permintaan dari para tokoh masyarakat setempat untuk mendukung revitalisasi berbasis reklamasi di Teluk Benoa.
"Dengan terbentuknya gerakan ini, maka program dan kegiatan ke depan bisa lebih fokus pada upaya terwujudnya revitalisasi di Teluk Benoa. Kita semua yang berkumpul di sini punya tujuan sama, dan ini langkah awal untuk menyatukan semua pandangan yang berkaitan dengan pembangunan Teluk Benoa," ujar Komang melalui siaran persnya yang diterima Sindonews, Rabu (25/2/2015).
Sementara itu, Wayan Ranten selaku praktisi senior wisata bahari sekaligu Ketua Gerakan Keluarga Besar Pendukung Revitalisasi Teluk Benoa mengajak semua pihak untuk berjuang bersama demi kesejahteraan dan kelestarian lingkungan di Bali.
"Siang dan malam saya mohon doa. Dan ternyata di tempat inilah (yayasan, red) saya mendapat pentunjuk, sehingga saya datang memohon. Lewat Yayasan Bumi Bali Bagus, disinilah tempat budaya, undagi-nya Bali," imbuh Wayan.
Acara deklarasi ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Wayan Ranten dan diserahkan ke Turah Pemayun Kesiman, dan Komang Gde Subudi. Turut hadir dalam deklarasi itu, Ketua Gassos Bali Lanang Sudira, Ketua Bali Harmoni Citra Umbara, Wakil Ketum Forbara Komang Muditha dan sejumlah pengurus dari Badan Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Bali.
Deklarasi gerakan ini ditandai dengan pelantikan dan pembacaan Surat Keputusan yayasan oleh Ketua Yayasan Bumi Bali, Bagus Komang Gde Subudi dan dilanjutkan arahan dari Penasihat Yayasan Bumi Bali, Bagus Anak Agung Ngurah Muditha atau akrab disapa Turah Pemayun Kesiman.
Komang Gde Subudi mengatakan, dibentuknya Gerakan Pendukung Revitalisasi Teluk Benoa didasari adanya permintaan dari para tokoh masyarakat setempat untuk mendukung revitalisasi berbasis reklamasi di Teluk Benoa.
"Dengan terbentuknya gerakan ini, maka program dan kegiatan ke depan bisa lebih fokus pada upaya terwujudnya revitalisasi di Teluk Benoa. Kita semua yang berkumpul di sini punya tujuan sama, dan ini langkah awal untuk menyatukan semua pandangan yang berkaitan dengan pembangunan Teluk Benoa," ujar Komang melalui siaran persnya yang diterima Sindonews, Rabu (25/2/2015).
Sementara itu, Wayan Ranten selaku praktisi senior wisata bahari sekaligu Ketua Gerakan Keluarga Besar Pendukung Revitalisasi Teluk Benoa mengajak semua pihak untuk berjuang bersama demi kesejahteraan dan kelestarian lingkungan di Bali.
"Siang dan malam saya mohon doa. Dan ternyata di tempat inilah (yayasan, red) saya mendapat pentunjuk, sehingga saya datang memohon. Lewat Yayasan Bumi Bali Bagus, disinilah tempat budaya, undagi-nya Bali," imbuh Wayan.
Acara deklarasi ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Wayan Ranten dan diserahkan ke Turah Pemayun Kesiman, dan Komang Gde Subudi. Turut hadir dalam deklarasi itu, Ketua Gassos Bali Lanang Sudira, Ketua Bali Harmoni Citra Umbara, Wakil Ketum Forbara Komang Muditha dan sejumlah pengurus dari Badan Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Bali.
(kur)