Mendorong Sektor UMKM
Mendorong Sektor UMKM
A
A
A
Tahun 2015 berdasarkan prediksi Kamar Dagang Indonesia (Kadin) belum begitu menggembirakan. Hal tersebut lantaran tren tahun- tahun sebelumnya di mana pertumbuhan ekonomi cenderung menurun.
Masalah bukan saja berdampak terhadap perekonomian secara makro, namun juga menjalar kepada perekonomian mikro, seperti UMKM. Terlebih jika kita nanti memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir 2015 ini. Untuk itulah di sini peran pemerintah sebagai regulator ekonomi berperan besar dalam mengendalikan perekonomian negeri ini.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan proteksi dan stimulus pada produk-produk UMKM sehingga perekonomian mikro bergairah. Pemerintah jangan hanya memberikan stimulus berupa kredit dengan bunga yang ringan, namun juga pelatihan-pelatihan yang mampu mendorong produkproduk UMKM bersaing di rumahnya sendiri, atau bahkan dapat diekspor ke luar negeri.
Pelatihan-pelatihan tersebut dapat bekerja sama dengan CSR yang dilakukan oleh pihak swasta maupun dari perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Saat ini pula pihak swasta banyak yang melakukan pelatihan-pelatihan UKM, salah satunya dari Sindonews.com yang menyelenggarakan Oneintwenty Movement pada pertengahan 2014 lalu.
Sudah seharusnya pemerintah mulai berfokus pada pemberdayaan dan mendorong wirausaha-wirausaha baru sebagai salah satu pilar perekonomian bangsa. Hal ini disebabkan sektor UMKM tidak melulu bergantung pada kondisi perekonomian global. Menurut David McCleland, sebuah bangsa akan maju jika minimal memiliki 2% wirausahawan dari jumlah populasi penduduknya.
Saat ini berdasarkan data dari BPS pada Februari 2014, jumlah wirausahawan di Indonesia mencapai 44,20 juta orang dari 118,17 juta orang yang bekerja. Sementara berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2014, wirausahawan berjumlah 1,56% dari populasi. Untuk itu, pemerintah sudah sepatutnya mendorong perekonomian mikro melalui UMKM dan mendorong munculnya wirausahawan muda kreatif sehingga tantangan perekonomian yang ada pada 2015 dapat kita hadapi secara bersama-sama dan lebih bergairah.
REZA MUHAMMAD GPD
Mahasiswa Fakultas Psikologi.
Pengurus Harian Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI), Universitas Diponegoro
Masalah bukan saja berdampak terhadap perekonomian secara makro, namun juga menjalar kepada perekonomian mikro, seperti UMKM. Terlebih jika kita nanti memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir 2015 ini. Untuk itulah di sini peran pemerintah sebagai regulator ekonomi berperan besar dalam mengendalikan perekonomian negeri ini.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan proteksi dan stimulus pada produk-produk UMKM sehingga perekonomian mikro bergairah. Pemerintah jangan hanya memberikan stimulus berupa kredit dengan bunga yang ringan, namun juga pelatihan-pelatihan yang mampu mendorong produkproduk UMKM bersaing di rumahnya sendiri, atau bahkan dapat diekspor ke luar negeri.
Pelatihan-pelatihan tersebut dapat bekerja sama dengan CSR yang dilakukan oleh pihak swasta maupun dari perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Saat ini pula pihak swasta banyak yang melakukan pelatihan-pelatihan UKM, salah satunya dari Sindonews.com yang menyelenggarakan Oneintwenty Movement pada pertengahan 2014 lalu.
Sudah seharusnya pemerintah mulai berfokus pada pemberdayaan dan mendorong wirausaha-wirausaha baru sebagai salah satu pilar perekonomian bangsa. Hal ini disebabkan sektor UMKM tidak melulu bergantung pada kondisi perekonomian global. Menurut David McCleland, sebuah bangsa akan maju jika minimal memiliki 2% wirausahawan dari jumlah populasi penduduknya.
Saat ini berdasarkan data dari BPS pada Februari 2014, jumlah wirausahawan di Indonesia mencapai 44,20 juta orang dari 118,17 juta orang yang bekerja. Sementara berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2014, wirausahawan berjumlah 1,56% dari populasi. Untuk itu, pemerintah sudah sepatutnya mendorong perekonomian mikro melalui UMKM dan mendorong munculnya wirausahawan muda kreatif sehingga tantangan perekonomian yang ada pada 2015 dapat kita hadapi secara bersama-sama dan lebih bergairah.
REZA MUHAMMAD GPD
Mahasiswa Fakultas Psikologi.
Pengurus Harian Nasional Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI), Universitas Diponegoro
(ftr)
Explore More