Tantangan, Strategi, Peluang

Sabtu, 24 Januari 2015 - 12:02 WIB
Tantangan, Strategi,...
Tantangan, Strategi, Peluang
A A A
SUCI KISMAYANTI
Mahasiswi Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora,
Aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2015 adalah tahun permulaan dibukanya ekonomi ASEAN atau yang dikenal sebagai ekonomi pasar bebas antarnegara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Economic Community (AEC/MEA).

AEC ini diikuti oleh 10 negara ASEAN yang telah menandatangani surat kesepakatan dalam pembentukan Komunitas ASEAN pada KTT ke-9 ASEAN tahun 2003 lalu. MEA yang bertujuan menciptakan tiga hal, yakni peace, prosperity, and peopleini memberikan tantangan tersendiri di kalangan masyarakatnya, khususnya di Indonesia.

Di samping itu, peluang yang akan muncul dari AEC itu sendiri sudah tentu ada, yakni dengan mengubah tantangan menjadi sebuah peluang melalui penajaman strategi dari sektor yang akan diunggulkan. Beragam tantangan yang akan dilalui bangsa kita dengan beragam tingkatan skala makro dan mikro dari sektor yang berbeda.

Seperti pemberitaan yang marak saat ini, yakni seputar turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) tidak dibarengi dengan turunnya harga bahan pokok, menjamurnya wabah korupsi di tingkat supremasi hukum, dan lain sebagainya. Namun jika diselisik lebih mendalam, masyarakat yang mayoritas umumnya pedagang ini memiliki kendala tersendiri, yakni banyaknya pungutan liar dalam membuka usaha dagangannya.

Mewabahnya hal demikian karena tidak dibarenginya dengan tingginya kontrol yang diberikan. Suapmenyuap, penyalahgunaan jabatan, pemerasan, kecurangan, gratifikasi, hingga adanya benturan kepentingan dalam pengadaan merupakan dampak dari rendahnya kontrol yang diberikan.

Tahun ini memang sangat kompleks dengan berbagai penaburan tantangan yang harus dihadapi. Kontrol dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia menghadapi AEC, strategi dalam penetapan sektor yang diunggulkan, hingga kontrol terhadap perlindungan warga negaranya menghadapi tantangan dari negara tetangga AEC itu sendiri.

Pertanyaan besarnya ialah mampukah Indonesia mengubah berbagai tantangan dalam dan luar negeri menjadi suatu peluang? Strategi apa yang digunakan pemerintah dalam menghadapi AEC dengan berbagai kendala yang sedang dialami rakyatnya? Jika belum ada penetapan strategi dari sektor yang diunggulkan, setidaknya kontrol yang diberikan tidak berkurang ataupun keluar dari sistem yang telah menjadi acuan.

Pasalnya, kontrol yang baik dan tinggi akan memberikan dampak clean and good government sehingga terciptanya transparansi mekanisme pengelolaan negara, salah satunya penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)