Siap Mendaki Menuju Puncak SEA Games
A
A
A
Rio Alfajri
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran
Pada 2015 ini Indonesia bersama negara-negara ASEAN lain akan menghadapi sebuah kompetisi olahraga dua tahunan tingkat Asia Tenggara. Kompetisi itu bernama South East Asian Games (SEA Games).
Target Indonesia pada SEA Games XXVIII ini menjadi juara umum. Sebenarnya predikat ini pernah diraih Indonesia di gelaran SEA Games empat tahun sebelumnya saat Indonesia menjadi tuan rumah, tetapi untuk menghadapi kompetisi yang sama pada 2015 ini Indonesia perlu menyiapkan diri dengan matang.
Ini berdasarkan hasil refleksi karena peringkat Indonesia turun menjadi peringkat keempat dengan hanya memperoleh 65 medali emas, 88 medali perak, dan 111 perunggu pada SEA Games 2013. Untuk persiapan menuju SEA Games 2015 ini ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dari performa Indonesia di SEA Games 2013 sebelumnya yaitu masalah perlengkapan dan peralatan penunjang bagi atlet serta keterbatasan dana.
Tantangan berikutnya yang harus didaki oleh Indonesia adalah menciptakan iklim kekompakan di setiap cabang olahraga yang akan dilombakan pada SEA Games 2015. Pemahaman yang sama bahwa mereka sedang berjuang untuk mengantar Merah Putih menjadi juara harus dipupuk dalam diri setiap atlet maupun pengurus.
Ada masalah lain, yaitu banyak atlet yang sudah termakan usia sehingga performanya mulai menurun. Pengelola cabang olahraga harus segera menyiapkan bibit-bibit juara baru. Para atlet muda ini juga harus mendapat pembinaan yang intensif agar mereka dapat menjadi penerus seniornya untuk meraih medali terbaik di setiap pertandingan. TigatantanganitulahyangsekarangsedangditatapIndonesia.
Prioritas pendanaan untuk SEA Games, penciptaan kekompakan dalam setiap cabang olahraga, dan regenerasi atlet harus menjadi fokus Indonesia kali ini. Tanpa fokus ke bidang-bidang tersebut, target menjadi juara umum seperti jauh panggang dari api.
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran
Pada 2015 ini Indonesia bersama negara-negara ASEAN lain akan menghadapi sebuah kompetisi olahraga dua tahunan tingkat Asia Tenggara. Kompetisi itu bernama South East Asian Games (SEA Games).
Target Indonesia pada SEA Games XXVIII ini menjadi juara umum. Sebenarnya predikat ini pernah diraih Indonesia di gelaran SEA Games empat tahun sebelumnya saat Indonesia menjadi tuan rumah, tetapi untuk menghadapi kompetisi yang sama pada 2015 ini Indonesia perlu menyiapkan diri dengan matang.
Ini berdasarkan hasil refleksi karena peringkat Indonesia turun menjadi peringkat keempat dengan hanya memperoleh 65 medali emas, 88 medali perak, dan 111 perunggu pada SEA Games 2013. Untuk persiapan menuju SEA Games 2015 ini ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dari performa Indonesia di SEA Games 2013 sebelumnya yaitu masalah perlengkapan dan peralatan penunjang bagi atlet serta keterbatasan dana.
Tantangan berikutnya yang harus didaki oleh Indonesia adalah menciptakan iklim kekompakan di setiap cabang olahraga yang akan dilombakan pada SEA Games 2015. Pemahaman yang sama bahwa mereka sedang berjuang untuk mengantar Merah Putih menjadi juara harus dipupuk dalam diri setiap atlet maupun pengurus.
Ada masalah lain, yaitu banyak atlet yang sudah termakan usia sehingga performanya mulai menurun. Pengelola cabang olahraga harus segera menyiapkan bibit-bibit juara baru. Para atlet muda ini juga harus mendapat pembinaan yang intensif agar mereka dapat menjadi penerus seniornya untuk meraih medali terbaik di setiap pertandingan. TigatantanganitulahyangsekarangsedangditatapIndonesia.
Prioritas pendanaan untuk SEA Games, penciptaan kekompakan dalam setiap cabang olahraga, dan regenerasi atlet harus menjadi fokus Indonesia kali ini. Tanpa fokus ke bidang-bidang tersebut, target menjadi juara umum seperti jauh panggang dari api.
(bhr)