Fraksi PKS Pastikan Laporan Reses Akurat dan Otentik
A
A
A
JAKARTA - Fraksi PKS mengaku sudah menerapkan standar pelaporan masa reses yang akurat dan otentik. Format ini telah dibuat untuk menguatkan secara teknis bahwa anggota legislatif (aleg) telah turun ke masyarakat pada masa reses.
"Diantaranya tanda tangan panitia acara, kwitansi, dan dokumen berupa foto, dan lain-lainnya," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat dihubungi KORAN SINDO, Minggu 4 Januari 2015 malam.
Menurut Jazuli, bagi kader PKS turun ke masyarakat bukanlah suatu beban, tapi sudah menjadi kebutuhan yang selalu menyatu dengan masyarakat. Hal ini terbukti karena di luar masa reses pun para aleg pulang ke daerah pemilihan (dapil)nya setiap akhir pekan.
"Melakukan berbagai kegiatan dengan publik, ketemu publik, dan menyerap aspirasi publik," jelas Anggota Komisi II DPR itu.
Oleh karena itu, ujar Jazuli, sebagai pemimpin fraksi dirinya percaya bahwa seluruh anggota legislatif (aleg) dari F-PKS dari pusat sampai dengan daerah tidak ada yang menyalahgunakan waktu dan juga dana reses.
"Bahkan, kader yang tidak jadi aleg pun selalu melayani mayarakat dengan baksos, para relawan di tempat bencana. Apalagi yang telah menjadi aleg," tambahnya.
Lebih jauh, ia menegaskan, struktur PKS dari tingkat DPW, DPD, hingga ranting di kelurahan/desa bisa menjadi alat kontrol yang efektif untuk menguji kedekatan aleg PKS dengan konstituennya. Bahkan sebagai bukti, Jazuli mempersilakan publik melihat langsung ke lapangan.
"Seperti bencana longsor di Jateng, hanya dari kader-kader PKS, ini bukti paling otentik. Meski media nasional jarang mengekspose tapi media lokal cukup menjadi saksi untuk hal tersebut," tandasnya.
"Diantaranya tanda tangan panitia acara, kwitansi, dan dokumen berupa foto, dan lain-lainnya," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat dihubungi KORAN SINDO, Minggu 4 Januari 2015 malam.
Menurut Jazuli, bagi kader PKS turun ke masyarakat bukanlah suatu beban, tapi sudah menjadi kebutuhan yang selalu menyatu dengan masyarakat. Hal ini terbukti karena di luar masa reses pun para aleg pulang ke daerah pemilihan (dapil)nya setiap akhir pekan.
"Melakukan berbagai kegiatan dengan publik, ketemu publik, dan menyerap aspirasi publik," jelas Anggota Komisi II DPR itu.
Oleh karena itu, ujar Jazuli, sebagai pemimpin fraksi dirinya percaya bahwa seluruh anggota legislatif (aleg) dari F-PKS dari pusat sampai dengan daerah tidak ada yang menyalahgunakan waktu dan juga dana reses.
"Bahkan, kader yang tidak jadi aleg pun selalu melayani mayarakat dengan baksos, para relawan di tempat bencana. Apalagi yang telah menjadi aleg," tambahnya.
Lebih jauh, ia menegaskan, struktur PKS dari tingkat DPW, DPD, hingga ranting di kelurahan/desa bisa menjadi alat kontrol yang efektif untuk menguji kedekatan aleg PKS dengan konstituennya. Bahkan sebagai bukti, Jazuli mempersilakan publik melihat langsung ke lapangan.
"Seperti bencana longsor di Jateng, hanya dari kader-kader PKS, ini bukti paling otentik. Meski media nasional jarang mengekspose tapi media lokal cukup menjadi saksi untuk hal tersebut," tandasnya.
(kri)