Menhan Sebut Perairan Indonesia Timur Paling Rawan Illegal Fishing
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, sebagian besar perairan di wilayah Indonesia bagian timur adalah kawasan yang paling rawan terhadap illegal fishing.
Hal itu seperti diungkapkannya seusai upacara pengangkatan dirinya sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Markas Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2014).
"Hampir seluruhnya (rawan illegal fishing), terutama di bagian timur. Indonesia timur itu lautnya mampu menghidupi separuh penduduk dunia, bayangkan begitu banyaknya ikan," kata Ryamizard.
Sebagai langkah pengamanan dan mewujudkan visi misi Presiden Joko Widodo dalam membentuk poros maritim, Ryamizard mengatakan, ke depan penanganan di wilayah rawan illegal fishing akan ditingkatkan.
Jika dibandingkan negeri tetangga, Ryamizard mengatakan, kapal perang dan alutsista yang dimiliki TNI dapat diandalkan untuk menjaga pertahanan di sepanjang perairan terluar Indonesia.
Dengan peringkat ke-19 di seluruh dunia dan ke-9 di Asia Pasifik, lanjut Ryacudu, kapal perang dan alutsista TNI siap menjaga kedaulatan negara.
"Kapal perang bukan kurang, (tapi) cukup dibanding negeri tetangga. Berarti kan di negara tetangga, kita yang baik saat ini. Tentara dibuat untuk menjaga kedaulatan, harus diberdayakan," tutup Ryamizard.
Hal itu seperti diungkapkannya seusai upacara pengangkatan dirinya sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Markas Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2014).
"Hampir seluruhnya (rawan illegal fishing), terutama di bagian timur. Indonesia timur itu lautnya mampu menghidupi separuh penduduk dunia, bayangkan begitu banyaknya ikan," kata Ryamizard.
Sebagai langkah pengamanan dan mewujudkan visi misi Presiden Joko Widodo dalam membentuk poros maritim, Ryamizard mengatakan, ke depan penanganan di wilayah rawan illegal fishing akan ditingkatkan.
Jika dibandingkan negeri tetangga, Ryamizard mengatakan, kapal perang dan alutsista yang dimiliki TNI dapat diandalkan untuk menjaga pertahanan di sepanjang perairan terluar Indonesia.
Dengan peringkat ke-19 di seluruh dunia dan ke-9 di Asia Pasifik, lanjut Ryacudu, kapal perang dan alutsista TNI siap menjaga kedaulatan negara.
"Kapal perang bukan kurang, (tapi) cukup dibanding negeri tetangga. Berarti kan di negara tetangga, kita yang baik saat ini. Tentara dibuat untuk menjaga kedaulatan, harus diberdayakan," tutup Ryamizard.
(hyk)