Presiden Harapan Rakyat

Rabu, 05 November 2014 - 11:02 WIB
Presiden Harapan Rakyat
Presiden Harapan Rakyat
A A A
TRI MUTIA RAHMAH
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kini kita berada di bawah pemerintahan baru dengan presiden baru yang mempunyai tantangan baru untuk mewujudkan Indonesia baru. Ada beberapa hal yang menjadi penting dalam pemerintahan baru dengan presiden baru, yaitu mewujudkan janji-janji yang telah dikatakan presiden baru ketika kampanye serta mewujudkan harapan-harapan rakyat sehingga tidak sekadar menjadi harapan palsu bagi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia maju.

Presiden yang dipilih oleh rakyat beberapa bulan yang lalu, diharapkan mampu mewujudkan harapanharapan rakyat. Tidak hanya berjanji dan peduli pada saat kampanye berlangsung lalu lupa dengan janji dan kepeduliannya ketika sudah menjabat.

Sosok Jokowi yang terkenal dengan “kesederhanaannya” dan hobi “blusukannya “ ke kampung-kampung yang katanya agar lebih dekat dengan rakyat dan lebih mengetahui secara mendalam tentang masalah yang dialami penduduk Jakarta kala menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, apakah kesederhanaan dan hobinya tetap menjadi ciri khas Jokowi ketika sudah menjadi presiden, yakni blusukan ke daerah-daerah terpencil di Indonesia agar lebih dekat dengan rakyat Indonesia.

Proses pelantikan presiden baru yang digadang-gadangkan akan menjadi pesta rakyat yang sangat meriah telah dibuktikan dengan tersebarnya jajanan gratis dan panggung hiburan yang disediakan pihak pendukung Jokowi. Namun, apakah hanya itu yang rakyat harapkan dengan hadirnya presiden yang baru? Tentu jawabannya adalah tidak. Rakyat tidak bodoh, rakyat tidak tuli, dan rakyat tidak buta.

Presiden baru diharapkan mampu mengubah Indonesia menjadi negara yang dipandang baik; tidak hanya di mata negara lain, tetapi di mata rakyat sendiri. Mengapa demikian? Karena rakyat mulai jengah dengan janji-janji manis yang digadang-gadangkan oleh calon presiden saat pemilu. Rakyat tidak hanya menginginkan euforia pesta rakyat yang hanya bisa dinikmati sehari, lalu, rakyat tetap kembali menjadi rakyat yang hidup miskin dan bodoh di kemudian hari.

Presiden Jokowi harus amanah, pemerintahan yang dibawahinya harus teguh dan konsisten dengan perkataan yang diucapkan ketika kampanye.
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5661 seconds (0.1#10.140)