Djan Faridz: Rencana Muktamar PPP di Surabaya Menyimpang
A
A
A
JAKARTA - Rencana Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Surabaya pada 15-18 Oktober 2014 mendatang dianggap menyimpang dari aturan internal partai.
Politikus PPP, Djan Faridz menegaskan, menyelenggarakan muktamar harus sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
"Di luar AD/ART itu pasti dianggap menyimpang. Yang sesuai AD/ART penyelenggaranya adalah ketua umum (SDA), bukan Sekjen (Romi)," kata Djan Faridz di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) ini mengibaratkan, sebuah rapat kabinet dipimpin oleh seorang presiden bukan oleh sekretaris kabinet (seskab).
"Saya kalau mendapatkan amanat dari para pemegang suara Insya Allah saya siap menerima dan tentu saya hanya akan mengikuti muktamar yang sesuai AD/ART," tukasnya.
Rencana Muktamar PPP di Surabaya diprakarsai oleh pihak Romahurmuziy beserta beberapa jajaran elite partai berlambang Kakbah tersebut. Muktamar ini merupakan dampak dari konflik internal di PPP yang berkepanjangan.
Politikus PPP, Djan Faridz menegaskan, menyelenggarakan muktamar harus sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
"Di luar AD/ART itu pasti dianggap menyimpang. Yang sesuai AD/ART penyelenggaranya adalah ketua umum (SDA), bukan Sekjen (Romi)," kata Djan Faridz di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) ini mengibaratkan, sebuah rapat kabinet dipimpin oleh seorang presiden bukan oleh sekretaris kabinet (seskab).
"Saya kalau mendapatkan amanat dari para pemegang suara Insya Allah saya siap menerima dan tentu saya hanya akan mengikuti muktamar yang sesuai AD/ART," tukasnya.
Rencana Muktamar PPP di Surabaya diprakarsai oleh pihak Romahurmuziy beserta beberapa jajaran elite partai berlambang Kakbah tersebut. Muktamar ini merupakan dampak dari konflik internal di PPP yang berkepanjangan.
(kur)