Pemilihan Pemimpin MPR Tentukan Nasib Pelantikan Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Sikap keras fraksi yang tergabung dalam koalisi Indonesia hebat (KIH) agar pemilihan pemimpin MPR dilakukan secara musyawarah dikhawatirkan menuai jalan buntu.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengingatkan, jalan buntu dalam proses pemilihan pemimpin MPR ini bisa berdampak pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) 20 Oktober 2014 mendatang.
"Jadi kita menyegerakan ini, sebab MPR segera menyiapkan tanggal 20 sidang Paripurna MPR untuk melantik presiden baru," terang Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, alat kelengkapan dan pemimpin MPR perlu segera mempersiapkan acara pelantikan Jokowi-JK.
Maka itu, pihaknya dari koalisi merah putih (KMP) berharap koalisi pendukung Jokowi-JK itu jangan terlalu mempersoalkan mekanisme pemilihan pemimpin MPR apakah melalui musyawarah atau pemungutan suara terbanyak (voting).
"Dan saya dengar hari-hari ini, jam-jam ini terus terjadi musyawarah berdasarkan perkembangan yang ada," ucapnya.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengingatkan, jalan buntu dalam proses pemilihan pemimpin MPR ini bisa berdampak pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) 20 Oktober 2014 mendatang.
"Jadi kita menyegerakan ini, sebab MPR segera menyiapkan tanggal 20 sidang Paripurna MPR untuk melantik presiden baru," terang Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, alat kelengkapan dan pemimpin MPR perlu segera mempersiapkan acara pelantikan Jokowi-JK.
Maka itu, pihaknya dari koalisi merah putih (KMP) berharap koalisi pendukung Jokowi-JK itu jangan terlalu mempersoalkan mekanisme pemilihan pemimpin MPR apakah melalui musyawarah atau pemungutan suara terbanyak (voting).
"Dan saya dengar hari-hari ini, jam-jam ini terus terjadi musyawarah berdasarkan perkembangan yang ada," ucapnya.
(kur)