Golkar: Pernyataan Abraham Samad Bukan Produk Hukum
A
A
A
JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad mengaku kecewa atas penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Setya disebut Samad berpotensi memiliki masalah hukum.
Menanggapi komentar Abraham Samad, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin menyatakan, apa yang diucapkan ketua KPK adalah komentar pribadi dan tidak memiliki pretensi hukum.
"(Ucapan Abraham Samad) Itu pernyataan aparat penegak hukum, kalau pernyatan hukum saya tidak boleh mencampuri," ujar Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Ade mengaku, pihaknya tak mau menanggapi lebih jauh soal pernyataan Abraham Samad tersebut. Pasalnya, masalah hukum biarlah menjadi ranah penegak hukum. Menurutnya, Golkar tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Saya itu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah politik, tidak boleh campuri hukum. Sekaligus, hukum tidak boleh campuri politik," ungkapnya.
Terkait kemungkinan Setya diduga terjerat sejumlah kasus korupsi, seperti ucapan Ketua KPK itu, pria yang akrab disapa Akom itu menegaskan, hal itu menjadi ranah hukum lembaga KPK. "Kalau yang begitu tanya ke Abraham sendiri," tambahnya.
Nama Ketua DPR terpilih Setya Novanto sering disebut dalam beberapa kasus yang ditangani KPK. Bahkan Setya Novanto beberapa kali diperiksa penyidik KPK. Setidaknya ada dua kasus yang ditangani KPK yang menyeret nama Setya Novanto.
Kasus itu adalah kasus korupsi pembangunan venue PON Riau yang menjerat Eks Gubernur Riau Rusli Zainal dan kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Jatim di MK yang menjerat Akil Mochtar. Tak hanya diperiksa di KPK, Setya Novanto juga pernah dihadirkan ke muka persidangan dalam kedua kasus itu.
Menanggapi komentar Abraham Samad, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin menyatakan, apa yang diucapkan ketua KPK adalah komentar pribadi dan tidak memiliki pretensi hukum.
"(Ucapan Abraham Samad) Itu pernyataan aparat penegak hukum, kalau pernyatan hukum saya tidak boleh mencampuri," ujar Ade di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Ade mengaku, pihaknya tak mau menanggapi lebih jauh soal pernyataan Abraham Samad tersebut. Pasalnya, masalah hukum biarlah menjadi ranah penegak hukum. Menurutnya, Golkar tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Saya itu dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah politik, tidak boleh campuri hukum. Sekaligus, hukum tidak boleh campuri politik," ungkapnya.
Terkait kemungkinan Setya diduga terjerat sejumlah kasus korupsi, seperti ucapan Ketua KPK itu, pria yang akrab disapa Akom itu menegaskan, hal itu menjadi ranah hukum lembaga KPK. "Kalau yang begitu tanya ke Abraham sendiri," tambahnya.
Nama Ketua DPR terpilih Setya Novanto sering disebut dalam beberapa kasus yang ditangani KPK. Bahkan Setya Novanto beberapa kali diperiksa penyidik KPK. Setidaknya ada dua kasus yang ditangani KPK yang menyeret nama Setya Novanto.
Kasus itu adalah kasus korupsi pembangunan venue PON Riau yang menjerat Eks Gubernur Riau Rusli Zainal dan kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Jatim di MK yang menjerat Akil Mochtar. Tak hanya diperiksa di KPK, Setya Novanto juga pernah dihadirkan ke muka persidangan dalam kedua kasus itu.
(kri)