Anggota DPR Termuda Ini Grogi Pimpin Sidang
Anggota DPR Termuda Ini Grogi Pimpin Sidang
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR termuda Ade Rizki mengaku grogi saat memimpin sidang, dalam acara pelantikan anggota DPR periode 2014-2019.
Politikus Partai Gerindra berusia 26 tahun ini mengaku bangga dengan momentum tersebut dan menjadi hal yang tak bisa dilupakan.
"Rasanya campur aduk, ada bangganya, ada groginya juga, ada terharunya juga. Jadi ini bagian pengalaman hidup yang luar biasa bagi saya," kata Ade Rizki di DPR, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Ade berharap, dirinya bisa menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk berperan aktif dalam proses perubahan dan pembangunan bangsa ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat ranah minang, sehingga saya bisa mewakili keluarga untuk berjuang secara politik," imbuhnya.
Dia menilai sumpah jabatan tidak hanya diucapkan secara lisan, tapi harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagai orang baru di DPR, diakuinya akan banyak belajar untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.
"Tentunya sebagai orang baru di sini (DPR), saya perlu banyak belajar. Bagaimana teknis, prosesi yang harus saya lakukan," pungkasnya.
Politikus Partai Gerindra berusia 26 tahun ini mengaku bangga dengan momentum tersebut dan menjadi hal yang tak bisa dilupakan.
"Rasanya campur aduk, ada bangganya, ada groginya juga, ada terharunya juga. Jadi ini bagian pengalaman hidup yang luar biasa bagi saya," kata Ade Rizki di DPR, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Ade berharap, dirinya bisa menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk berperan aktif dalam proses perubahan dan pembangunan bangsa ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat ranah minang, sehingga saya bisa mewakili keluarga untuk berjuang secara politik," imbuhnya.
Dia menilai sumpah jabatan tidak hanya diucapkan secara lisan, tapi harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagai orang baru di DPR, diakuinya akan banyak belajar untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.
"Tentunya sebagai orang baru di sini (DPR), saya perlu banyak belajar. Bagaimana teknis, prosesi yang harus saya lakukan," pungkasnya.
(maf)
Explore More