Nur Mahmudi ke Pedagang Takjil: Orang Awak Pilih Nomor Ciek, Ndak Ado Duo
A
A
A
DEPOK - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) makin gencar terjun ke masyarakat bersama para kader menjelang hari pencoblosan. Selama dua hari berturut-turut, Nur Mahmudi mengajar para pedagang takjil untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta.
Ajakan tersebut diutarakannya bersama Ketua DPD PKS Depok Suparyono dan Istri Wali Kota Depok, Nur Azizah Tamhid, dalam dialog bersama pedagang. Saat membeli takjil, Nur Mahmudi meminta para pedagang untuk memilih pasangan nomor urut satu.
"Jangan lupa ya pak bu, pilih nomor satu. Oh dari Padang ya, orang awak harus pilih nomor 1. Ciek, ndak ado duo dan tigo," katanya sambil tertawa di Jalan Proklamasi, Depok II, Jumat (04/07/2014).
Nur Mahmudi mengakui bahwa detik-detik menjelang Pilpres yang harus dilakukan yakni tetap bersilaturahim. Masyarakat juga harus disadarkan untuk memilih pasangan nomor satu.
"Untuk menyadarkan masyarakat, apa kelebihan dan kekurangan dari calon yang diusungnya, misalnya terhadap Prabowo-Hatta para pedagang tadi berharap untuk menyejahterakan. Apa langkah konkretnya? Misalnya dengan membuat industri tumbuh dan gerakan cinta dalam negeri," paparnya.
Nur Mahmudi mengajak para kader pada masa tenang untuk mengawasi berbagai indikasi kecurangan dan potensi serangan fajar. Dia juga mendorong KPU terus mendistribusikan logistik pemilu agar segera tuntas.
"Sebagaimana aturannya masa tenang tak boleh berkampanye, para kader lakukan pemantauan terhadap mereka yang diduga melakukan pelanggaran berbagai macam, money politic hingga serangan fajar," tandasnya.
Ajakan tersebut diutarakannya bersama Ketua DPD PKS Depok Suparyono dan Istri Wali Kota Depok, Nur Azizah Tamhid, dalam dialog bersama pedagang. Saat membeli takjil, Nur Mahmudi meminta para pedagang untuk memilih pasangan nomor urut satu.
"Jangan lupa ya pak bu, pilih nomor satu. Oh dari Padang ya, orang awak harus pilih nomor 1. Ciek, ndak ado duo dan tigo," katanya sambil tertawa di Jalan Proklamasi, Depok II, Jumat (04/07/2014).
Nur Mahmudi mengakui bahwa detik-detik menjelang Pilpres yang harus dilakukan yakni tetap bersilaturahim. Masyarakat juga harus disadarkan untuk memilih pasangan nomor satu.
"Untuk menyadarkan masyarakat, apa kelebihan dan kekurangan dari calon yang diusungnya, misalnya terhadap Prabowo-Hatta para pedagang tadi berharap untuk menyejahterakan. Apa langkah konkretnya? Misalnya dengan membuat industri tumbuh dan gerakan cinta dalam negeri," paparnya.
Nur Mahmudi mengajak para kader pada masa tenang untuk mengawasi berbagai indikasi kecurangan dan potensi serangan fajar. Dia juga mendorong KPU terus mendistribusikan logistik pemilu agar segera tuntas.
"Sebagaimana aturannya masa tenang tak boleh berkampanye, para kader lakukan pemantauan terhadap mereka yang diduga melakukan pelanggaran berbagai macam, money politic hingga serangan fajar," tandasnya.
(hyk)