100.000 Dosen Dukung Prabowo-Hatta

Jum'at, 04 Juli 2014 - 20:52 WIB
100.000 Dosen Dukung Prabowo-Hatta
100.000 Dosen Dukung Prabowo-Hatta
A A A
JAKARTA - Sebanyak 100.000 dosen swasta yang tergabung di Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) terjun menjadi relawan untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Akademisi ini mendukung Prabowo-Hatta karena menaruh perhatian lebih untuk riset.

Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Armai Arief mengatakan, mereka sudah membulatkan tekad sejak beberapa bulan sebelumnya untuk mendukung Prabowo-Hatta. Mereka pun sudah sejak lama melakukan edukasi ke masyarakat terkait beberapa keunggulan yang dimiliki pasangan nomor satu tersebut.

"Kita sudah bulatkan tekad untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta," ujarnya dalam Dialog Kebangsaan Menggerakkan 100.000 Relawan Dosen bersama Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Armain menjelaskan, realisasi dari dukungan tersebut ADI sendiri telah membentuk Forum Relawan Dosen Indonesia (Fordosi) sebagai hasil dari Rapimnas ADI bulan lalu. Armain mengatakan, dikatakan relawan karena mereka menginginkan keanggotaan di Fordosi tanpa ada paksaan.

Dosen-dosen swasta diperkenankan terjun sebagai relawan pemenangan dapat masuk dalam forum tanpa biaya ini. Namun, dosen yang terjun sebagai relawan tidak boleh kampanye di dalam kampus sebagai daerah steril politik.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ADI Suyatno mengatakan, pasangan Garuda Merah ini lebih unggul dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Sebagai kaum intelektual yang pola pikirnya rasional, terangnya, Memiliki visi misi yang sangat jelas untuk dunia pendidikan. Terutama dalam hal riset.

Dia percaya, janji Hatta yang akan mengalokasikan dana riset Rp10 triliun untuk perguruan tinggi akan memajukan dunia pendidikan. "Riset itu adalah cerminan suatu bangsa dapat berinovasi. Riset kita kalah bahkan di tingkat Asia Tenggara. Jika ada dana Rp10 triliun riset tanah air pasti akan meningkat," terangnya.

Rektor Uhamka ini menerangkan, Fordosi akan mendukung riset di enam program unggulan yang diusung Prabowo-Hatta. Keenamnya yakni riset energi, pangan, bumi, kelautan, kesehatan dan pertanian. Namun dia juga mengusulkan, agar ada pusat riset unggulan di beberapa kota.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9747 seconds (0.1#10.140)