Polisi Didesak Panggil Wimar Witoelar

Minggu, 22 Juni 2014 - 04:28 WIB
Polisi Didesak Panggil Wimar Witoelar
Polisi Didesak Panggil Wimar Witoelar
A A A
JAKARTA - Pihak Kepolisian didesak untuk memeriksa kolumnis media massa Wimar Witoelar, terkait kasus foto yang memperlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih, yang dipadukan dengan tokoh terorisme.

Foto editan itu diposting Wimar diakun Twitter @wimar belum lama ini. Desakan itu dilontarkan Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ahmad Yani. Yani berharap kepada kepolisian, bisa menjerat Wimar dengan Undang-undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Saya minta pihak polisi segera memeriksa, segera memanggil, apalagi ini dimasukkan di social media, dan gunakan pasal-pasal ITE, pasal ITE ini kan bisa dilakukan penahanan," kata Ahmad Yani di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu 21 Juni 2014.

Sebab, ujar dia, jika ulah Wimar yang seperti demikian dibiarkan, dikhawatirkan dapat merusak pemilu kali ini. "Dia bisa mengadu domba orang, ini bisa membuat masyarakat kita terpecah belah," ungkapnya.

Yani mengaku belum pernah melihat kontribusi Wimar untuk memajukan bangsa ini. "Wimar ini tidak pernah berkeringat, kita enggak pernah tahu apa yang telah dia berikan untuk Republik kita ini," tuturnya.

Seperti diketahui, belum lama pendukung Joko Widodo (Jokowi) ini mem-posting sebuah foto di akun Facebooknya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elite koalisi merah putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.

Di bagian bawah foto itu, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Diantaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT). Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo-Hatta serta elite partai pendukungnya.

Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring. Tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir pun terpampang juga foto itu.

Sementara di bagian atasnya, nampak beberapa tokoh terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto. Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2101 seconds (0.1#10.140)